Jikaayam cacingan bisa digunakan obat cacing preparat piperazine yang mampu memutus rantai penularan karena mampu membunuh cacing dewasa. Atau bisa juga gunakan yang lain seperti: pipedon-x liquid (piperavaks), sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazi, fenbendazole atau leviamisole. Snot
Popularitas ayam broiler hingga hari ini masih dalam permintaan pasar yang tinggi, loh! Memulai beternak ayam broiler dapat menjadi pilihan yang tepat. Menjaga ayam broiler agar tetap sehat adalah hal yang penting untuk diperhatikan, dengan cara perawatan ayam broiler yang baik dan telaten guna menghasilkan ayam broiler tetap dalam kualitas terbaik. Untuk memulai beternak ayam broiler, kamu pasti akan menghadapi tantangan-tantangan tersendiri yang salah satunya adalah penyakit-penyakit yang rentan menginfeksi ternak ayam broiler. Berikut, Chick-In akan mengulas 7 penyakit pada ayam broiler dan cara mengatasinya1. Penyakit Tetelo Newcastle Disease Salah satu penyakit yang umum dengan angka cukup tinggi yang ditemukan pada ternak ayam broiler, yaitu penyakit tetelo yang disebabkan oleh virus yang bernama Paramyxo. Virus Paramyxo menyerang sistem pernapasan dan jaringan saraf. Dimana ayam yang terinfeksi oleh virus ini memiliki gejala napas yang berat, batuk, sulit bernapas, lesu, kehilangan nafsu makan, pembengkakkan pada jaringan mata dan leher, dan diare. Penanganan Penyakit Tetelo Pada Ayam BroilerSayangnya, belum ada obat pasti untuk menyembuhkan penyakit tetelo pada ayam. Yang dapat dilakukan adalah langsung mengisolasi ayam yang terinfeksi dan melakukan pencegahan dengan cara melakukan vaksinasi pada ayam, pengelolaan kandang yang baik, dan pemberian pakan yang bernutrisi. Baca juga 3 Cara Vaksinasi Ayam Broiler2. Penyakit Feses Kapur Pullorum Disebabkan oleh bakteri Salmonella Pullorum, penyakit feses kapur atau biasa dikenal juga sebagai diare kapur yang menyerang sistem pencernaan dari ternak ayam broiler. Gejala klinis yang dialami oleh ayam yaitu tidak nafsu makan, sayap mengkerut, dan sesak nafas. Namun, gejala tersebut tidak selalu spesifik dan cenderung bervariasi. Ciri-ciri ayam yang terinfeksi bakteri ini dapat dilihat dari kotoran ayam yang cair dan berwarna putih. Apabila kotoran itu dibiarkan mengering dan menjadi kapur, penyakit diare kapur ini dapat menular pada ternak ayam yang lain. Penanganan Penyakit Feses Kapur Pada Ayam Broiler Rajin memantau keberlangsungan ternak ayam termasuk pada warna kotorannya. Penggunaan antibiotik untuk mengatasi diare kapur pada ayam tidak dianjurkan, karena khawatir menyebabkan carrier. Langsung lakukan isolasi pada ayam yang terinfeksi bakteri, untuk menghindari penularan pada ayam yang lain. Jangan lupa untuk selalu memantau kebersihan kandang dan juga sanitasi. 3. Penyakit Gumboro Infectious Bursal Disease Penyebab dari penyakit gumboro adalah virus jenis Avibirnavirus. Sesuai dengan namanya, penyakit ini pertama ditemukan pada tahun 1962 di wilayah Gumboro, Amerika Serikat. Infeksi dari virus ini menyerang fibrikus dan thymus pada ayam yang berfungsi untuk menciptakan antibodi untuk ketahanan tubuh ayam terhadap penyakit. Akibatnya adalah, terjadi penurunan respon antibodi ayam terhadap vaksinasi sehingga ayam menjadi rentan terkena penyakit. Dapat diumpamakan seperti penyakit AIDS bagi ayam. Penanganan Penyakit Gumboro Pada ayam Broiler Selayak kebanyakan virus yang menyerang unggas, penyakit Gumboro sendiri belum memiliki obat spesifik dalam penanganannya, namun tentu dapat dilakukan pencegahan. Untuk meminimalisir ayam terinfeksi penyakit gumboro, optimalisasi terhadap sanitasi kandang harus diperhatikan secara telaten bahkan sebelum ayam DOC masuk. Melaksanakan vaksinasi, pemberian pakan yang bernutrisi, dan multivitamin sudah menjadi mutlak. 4. Penyakit Ngorok Chronic Respiratory Disease [CRD]Selaras dengan namanya yaitu penyakit ngorok, penyakit ini diakibatkan oleh bakteri Mycoplasma galliseptiucum yang menyerang sistem pernapasan ayam. Gejala yang timbul apabila ayam terinfeksi bakteri ini adalah sesak nafas, bersin-bersin, keluar cairan dari hidung atau mulut, ngorok saat Penyakit Ngorok Pada Ayam Broiler Penyakit ngorok dapat ditangani dengan menggunakan antibiotik dengan tujuan untuk mengontrol penyebaran penyakit, khususnya dalam mengendalikan tingkat stress pada ayam saat penyakit terdeteksi. Perhatikan kebersihan sanitasi dan lakukan pemberian desinfektan secara rutin guna menjaga kebersihan kandang, juga pastikan suhu kandang tidak lembab dan tetap stabil. Baca juga Suhu yang Tepat Pada Peternakan Ayam5. Penyakit Flu Burung Avian InfluenzaVirus yang menyebabkan ayam terkena flu burung adalah virus jenis virus Influenza tipe A, yang menginfeksi sistem pernapasan pada ayam. Penyakit flu burung dapat mematikan, bahkan beberapa jenisnya dapat mewabah menular pada manusia. Gejala klinis pada ayam dari penyakit ini adalah ngorok saat bernafas, keluar cairan dari mata dan hidung, kulit perut dan pial yang tidak memiliki bulu berubah menjadi warna biru keunguan, diare, kematian ayam secara bersamaan dengan angka yang cukup tinggi. Penanganan Penyakit Flu Burung Pada Ayam Broiler Lalu seperti pada umumnya, segera isolasi ayam yang telah terinfeksi. Apabila ada indikasi sudah tertular maka harus dilakukan pemusnahan ternak secara menyeluruh stamping out.Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara memberikan vaksinasi pada ternak, meningkatkan prosedur biosekuriti dan dekontaminasi pakan. 6. Penyakit Kolibasilosis Selanjutnya adalah bakteri Escherichia colli yang menjadi dalang dari penyakit kolibasilosis yang menyerang sistem pencernaan pada dari ayam yang telah terinfeksi penyakit kolibasilosis adalah tampak kusam, napas yang sesak, bulu yang di sekitar anus menjadi lengket, diare, dan lesu. Penanganan Penyakit Kolibasilosis Pada Ayam Broiler Pada ayam yang terinfeksi penyakit ini dapat diobati menggunakan beberapa jenis antibiotik yaitu, trimetoprim, sulfadiazin, ampicillin, colistin, neomycin, dan Penyakit Snot Infectious Coryza Dalang utama dari penyakit snot pada ayam adalah bakteri Haemophilus Paragallinarum yang menginfeksi sistem pernapasan. Gejala yang dialami ayam yang telah terkena penyakit snot ini adalah pembengkakkan pada wajah ayam khususnya di daerah sekitar mata, bersin, mata berair, keluar cairan dari hidung, dan kesulitan bernapas. Penanganan Penyakit Snot Pada Ayam Broiler Untuk ayam yang sudah terserang penyakit snot, dapat diobati dengan menggunakan pengobatan eritromisin, sulfadiazin, ampisilin, trimetropim, dan kebersihan kandang dengan rutin melakukan desinfeksi pada lingkungan dan peralatan kandang dapat membantu mencegah ayam terserang oleh bakteri penyebab penyakit snot. Terapkan 4M Guna Mencegah Ayam Terserang Penyakit Menjaga kebersihan kandang Memberikan pakan yang bernutrisi Menjaga suhu kandang agar tetap stabil Menggunakan Chickin App Smart Farm untuk mengelola kandang! Chickin App Smart Farm hadir untuk membantu para peternak mengelola kandang dengan basis teknologi yang membantu pengelolaan kandang secara real-time, guna mengatur kandang produksi secara optimal, produktif, serta dari pengelolaan Chickin Smart Farm dapat kamu jumpai di Chickin Fresh. Dengan mempertahankan kualitas ayam dalam 5 no yaitu no bau, no memar, no lendir, no bulu dan no dolar; kamu dapat memesan ayam dengan mudah hanya dalam satu klik dari rumah!Bersama Chickin, wujudkan sinergi ketahanan pangan Indonesia!Chickin Indonesia – PT. Sinergi Ketahanan PanganMari Bergabung dengan Komunitas Broiler Chickin IndonesiaDengan bergabung bersama komunitas Chickin Indonesia, Anda akan terhubung dengan peternak-peternak broiler lainnya yang tersebar di berbagai wilayah dapat saling bertanya, diskusi, dan mengetahui update terbaru seputar industri peternakan ayam broiler. Selain itu, Anda dapat pula berkonsultasi dengan tim Chickin Indonesia untuk bertanya perihal beternak ayam ini terbuka baik bagi Anda yang baru memulai beternak maupun sudah memiliki peternakan dengan populasi dengan jumlah link “Daftar” berikut untuk bergabung komunitas broiler Chickin Indonesia.→ Daftar
Penyakitayam akibat virus lebih berbahaya dan mematikan dibandingkan dengan penyakit
Unggas merupakan jenis binatang ternak kelompok burung yang dimanfaatkan oleh pemilik untuk diambil daging, telur ataupun bulunya. Unggas umumnya merupakan bagian dari bagian dari ordo galliformes seperti ayam serta kalkun, dan anseriformes seperti bebek. Burung pedaging juga merupakan bagian dari unggas seperti merpati, Beternak unggas memang menguntungkan karena pemilik dapat memperoleh manfaat dari tubuh binatang keuntungan tersebut dapat berubah menjadi sebuah kerugian apabila ternak terserang penyakit hingga menimbulkan kematian. Apabila pemilik mengetahui cara menanggulangi penyakit tersebut maka kerugian yang ditimbulkan oleh penyakit dapat – Macam Penyakit Pada Ayam atau UnggasPenyakit Cacar Pada AyamPenyakit Avian Encephalomyelitis AEPenyakit Ayam Tetelo newcastle diseasePenyakit Kolera Pada Ayam atau UnggasMata Ayam CacinganPenyakit Gurem Pada AyamPenyakit Malaria atau PlasmodiosisMacam – Macam Penyakit Pada Ayam atau Unggas Penyakit Avian Influenza AI pada unggas yang ditimbulkan oleh virus influenza type A subjenis h5 dan h7. Semua unggas dapat mengidap virus influenza A, namun wabah AI sudah kerap diderita ayam dan kalkun. Penyakit ini memiliki sifat zoonosis serta angka kematian sangat tinggi karena bisa mencapai 100%. Virus ss-RNA termasuk family orthomyxoviridae, dengan ukuran 80-120 nm dan panjang 200-300 Gejala klinis yang nampak pada ayam terkena hpai ialah, jengger, pial, kelopak mata, telapak kaki serta perut yang tidak ditumbuhi bulu nampak berwarna biru keunguan. Adanya perdarahan pada kaki berupa bintik – bintik merah ptekhie atau biasa disebut kerokan cairan dari mata juga hidung, pembengkakan pada muka serta kepala, mencret, batuk, bersin dan ngorok. Nafsu makan jadi turun, penurunan produksi telur, kerabang telur lembek, serta adanya gangguan syaraf, tortikolis, lumpuh dan gemetaran. Kematian terjadi dengan cepat, sementara itu pada LPAI, kadang gejala klinis tidak nampak dengan Belum diperoleh obat untuk menangani Avian Influenza. Usaha yang bisa dikerjakan ialah membuat kondisi badan ayam cepat membaik serta merangsang selera makannya. Dengan memberikan tambahan vitamin dan mineral, serta menghindarkan infeksi sekunder dengan pemberian antibiotik. Dapat pula disediakan pemanasan tambahan pada Cacar Pada AyamPenyakit cacar pada unggas ditimbulkan oleh dna pox virus ukuran besar, terdapat 4 strain pox virus unggas yang mirip satu dengan lainnya. Secara alami menginfeksi spesies unggas sesuai dengan namanya, yakni virus fowl pox, virus turkey pox, virus pigeon pox dan virus canary Cacar dapat terjadi dalam salah satu bentuk yakni bentuk kulit atau bentuk difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala klinis bervariasi bergantung pada kepekaan inang/hospes, virulensi virus, distribusi lesi serta faktor komplikasi lainnya. Gejala umum yang timbul adanya perkembangan lambat pada unggas muda, penurunan telur pada periode bertelur,adanya kesusahan bernapas dan Pencegahan dapat melakukannya dengan pemberian vaksin. Seperti penyakit virus lainnya, untuk penyakit cacar tidak ada obat yang spesifik dan Avian Encephalomyelitis AEPenyebab penyakit avian encephalomyelitis ialah virus rna dari family picornaviridae. Penyakit AE biasanya menyerang anakan ayam umur 1-4 minggu, sedang pada ayam petelur hanya dapat memicu penurunan produksi telur antara 5-20%, yang menentukan daya tetas telur yang diproduksinya. Bila diingat bahwa penyakit AE ini ditularkan melalui telur maka “breeder” paling dirugikan akibat serangan penyakit Pada anakan ayam biasanya umur 1-2 minggu diperoleh gejala antara lain ayam awalnya masih terlihat sayu, diikuti ataksia karena terdapat inkoordinasi dari jaringan otot kaki. Sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki terjulur ke satu sisi, tremor pada kepala dan leher terutama bila dipacu, suasana akan berlanjut dengan kelumpuhan kemudian diakhiri dengan ayam petelur gejala yang nampak hanyalah penurunan produksi telur antara 5-10% dan tidak diikuti gejala gangguan syaraf. Pada ayam pembibitan diperoleh adanya daya tetas telur menurun serta anakan ayam yang ditetaskan akan banyak tertular penyakit Pencegahan melakukannya dengan vaksinasi. Cara pengobatan belum ada. Pada ayam yang masih hidup dapat disediakan ransum pakan bagus disertai vitamin dan Ayam Tetelo newcastle diseaseUnggas terkena Tetelo pertama muncul pada tahun 1926 di kota newcastle, inggris, sampai sekarang sudah tersebar luas di bermacam-macam penjuru dunia. Penyakit ini sangat ganas dan menular, para peternak ayam sering menyebut sampar, pes, psuedovogel-pest, atau nd ialah virus yang tergolong paramyxovirus, tergolong virus ss-rna berukuran 150-250 milimikron, dengan bentuk bervariasi namun biasanya berbentuk spherik. Newcastle disease ND merupakan penyakit menular akut yang menginfeksi ayam serta tipe unggas lain dengan gejala klinis berupa gangguan pernafasan, pencernaan dan syaraf disertai mortalitas sangat Tergantung pada virulensi virus yang menulari, gejala klinisnya juga beragam, mulai dari asymptomatis, gejala pernafasan ringan, pernafasan disertai dengan gangguan syaraf, atau kombinasi gangguan respirasi, syaraf dan Pencegahan penyakit dapat melakukannya dengan vaksinasi secara rutin. Belum diperoleh obat yang bisa mengatasi ND. Usaha yang bisa dikerjakan ialah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang selera makannya dengan memberikan tambahan vitamin dan Kolera Pada Ayam atau UnggasKolera pada unggas ialah penyakit menular yang menginfeksi unggas piaraan dan unggas liar dengan angka morbiditas dan mortalitas tinggi, ditimbulkan oleh bakteri pasteurella multocida dan tersebar di seluruh muka bumi. Di Indonesia unggas terkena kolera diperkirakan sudah lama terjadi, tetapi bakteri penyebab penyakit baru berhasil diisolasi oleh Sri Poernomo pada tahun Pada permulaan wabah terjadi angka mortalitas tinggi, apalagi pada kalkun, bentuk akut ditandai dengan konjungtivitis serta keluar feses dari mata. Daerah facial, balung dan pial membesar, serta ada masalah pernapasan, feses encer mempunyai warna hijau kekuningan, serta unggas menjadi lumpuh akibat peradangan pada sendi Tindakan cara mencegah dan pengendalian dapat melakukannya dengan jalan vaksinasi, sanitasi pembudidayaan, dan adanya binatang sakit wajib segera dipisahkan lalu diobati. Pengobatan kolera unggas dapat memakai antimikroba ; sulfaquinoxalin 0,05%, sulfametasin dan sodium sulfametasin 0,5-1,0%, streptomycin mg, Ayam CacinganPenyebab penyakit cacing mata pada unggas ialah cacing dewasa bisa mencapai panjang 12-18 mm dan tinggal di balik kelopak mata membrane nyctitans bangsa unggas. Cacing mata pada unggas ialah penyakit yang ditimbulkan oleh infestasi parasit yang tinggal di mata inang di saccus Unggas yang terserang akan menunjukkan gejala conjunctivitis radang pada conjunctiva, opthalmitis radang pada mata, kerusakan kornea dan mengganggu daya pandang mata. Mata kotor karena banyak eksudat dan Pencegahan melakukannya dengan menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya. Untuk cacing yang terdapat di kelopak mata, diteteskan 1-2 tetes larutan cresol 5%, tidak ada tindakan 2-3 menit, tidak lama selanjutnya cacing yang hidup di belakang kelopak mata dapat meninggal. Selanjutnya mata dibersihkan dengan dengan aquades steril supaya sisa larutan cresol Gurem Pada AyamGurem ornithonyssus bursa tergolong sub ordo mesostigmata, sub kelas ascari dan kelas arachnida. Hama ini sangat kecil serta sulit diberantas. Gurem menghisap darah, hidup berkelompok, dan keluar pada malam hari, dengan gurem betina menghisap darah ayam sejumlah mg atau jumlah yang dihisap ialah kali bobot badan Akibat dari serangan parasit ini antara lain ayam kurang tidur, risau, stres, lesu, kekurangan darah, dan terganggu saat mengeram, sehingga banyak telur tidak menetas. Gangguan gurem jika tidak memperoleh penanganan dapat mengakibatkan penurunan produksi telur, bahkan bisa berhenti sama Pencegahan dapat melakukannya dengan menerapkan manajemen pemeliharaan bagus dan menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya. Ayam yang mengidap gurem dapat mengobatinya dengan menggunakan cara meberi mandinya dengan campuran air sabun dan Malaria atau PlasmodiosisPlasmodiosis atau malaria merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi protozoa dari spesies plasmodium sp. Penyakit tersebut dapat menjangkiti bermacam-macam tipe binatang baik mamalia maupun unggas. Plasmodiosis merupakan arthropod born disease atau penyakit yang disebabkan oleh arthropoda, sedangkan Plasmodium merupakan Gejala klinis muncul pada unggas yang terserang berupa kelemahan, lesu, dyspnae, anemia, abdominal distension, occular hemorrhagi, dan kematian. Infeksi plasmodium dalam sel darah merah mengakibatkan pH darah turun sehingga pengikatan oksigen oleh hemoglobin menjadi Salah satu cara cara mencegah dan pengendalian plasmodiosis pada pembudidayaan ialah dengan mengendalikan nyamuk sebagai vektor pembawanya. Padaayam dewasa penyakit ini tidak menyebabkan kematian, tetapi pada ayam berumur kurang dari 6 minggu dapat menyebabkan kematian. Informasi yang lain menyebutkan bahwa ayam yang terserang penyakit ini dan berumur di bawah 3 minggu, kematian dapat mencapai 30-40%. Penularan dapat terjadi melalui udara, peralatan, pakaian. Layaknya makhluk hidup lainnya, ayam juga bisa terserang oleh beberapa penyakit ringan bahkan yang mematikan, penyakit ayam bisa disebabkan oleh faktor lingkungan yang kurang mendukung, pakan ayam yang buruk dan ketahanan fisik ayam yang lemah. Penyakit ayam memang banyak sekali jenisnya, bahkan jika tidak ditangani dengan dengan benar penyakit dapat menyebar pada ayam lainnya, yang mengakibatkan kematian dalam jumlah yang banyak. Para ahli juga sudah banyak yang meneliti dan menemukan solusinya. Berikut beberapa jenis penyakit ayam, penyebabnya dan cara untuk mengatasinya Penyakit Tetelo Pada AyamPenyakit tetelo ini sering juga disebut dengan pes, pileren, cekak atau sampar, penyakit yang cukup mematikan dan bahkan dalam satu kandang bisa mati jika tidak segera ditangani. Penyakit tetelo tidak mengenal umur, baik ayam kecil maupun dewasa juga bisa Penyakit Tetelo Pada Ayam Penyakit ini pertama kali ditemukan pada tahun 1926 oleh orang inggris yang bernama Doyle, walaupun di penjuru dunia penyakit ini juga sudah ada, pada tahun yang sama penyakit tetelo juga ditemukan di bogor oleh Kraneveled. Dari hasil penelitian, penyakit tetelo disebabkan oleh virus Paramyxo dengan penyebaran melalui udara. Gejala Penyakit Tetelo Pada Ayam Pada awal ayam akan terlihat lesu, batuk-batuk, sulit bernafas yang kemudian sayap akan terkulai ke bawah dan pada kondisi benar-benar terserang, leher ayam akan terpelintir dengan kepala menghadap ke atas dengan tinja encer berwarna hijau, terkadang juga bercampur darah. Obat Penyakit Tetelo Pada Ayam Untuk saat ini penyembuhan tetelo pada ayam masih belum bisa diobati secara pasti, namun masih bisa diatasi dengan cara mencegahnya menggunakan vaksin yang baik. Jenis vaksin ND sebaiknya diberikan sesuai dengan dosisnya supaya tidak berdampak kepada anak ayam. Selain itu usahakan sebelum mencampur ayam, pastikan tidak ada ayam yang terserang virus, kebersihan kandang juga perlu diperhatikan dan melakukan pemeliharaan dengan benar. Selain cara menggunakan vaksin, pencegahan maupun pengobatan tetelo bisa menggunakan bawang merah dan daun pepaya. Daun pepaya berkhasiat untuk membantu metabolisme, sehingga bisa meningkatkan kekebalan pada ayam. Pemberian daun pepaya pada ayam bisa dengan mengambil sarinya dengan mencampur menggunakan air bersih, kemudian diperas atau diblender. Lakukan dengan cara teratur satu hari sekali atau tiga hari sekali sampai ayam benar-benar sembuh atau terbebas dari Gumboro Pada AyamPenyakit gumboro atau bisa disebut dengan Infections bursal Diease, penyakit ini menyerang antibodi walaupun sudah di vaksin, bagian yang diserang adalah sistem pertahanan ayam, terutama pada Fabrakis dan Thymus. Penyakit Gumboro banyak menimbulkan kematian pada anak ayam dan pada ayam dewasa tidak menimbulkan kematian secara langsung namun sesudahnya juga bisa menyebabkan Penyakit Gumboro Pada Ayam Penyakit Gumboro disebabkan oleh jenis virus red yang mempunyai struktur RNA yang disebut dengan IBD Infection Bursal Disease. Virus ini bisa menyebabkan penyakit gumboro dengan dua macam; yang pertama gumboro klinik, gumboro jenis ini menyerang sistem kekebalan, namun hanya bersifat sementara, yang kedua; gumboro subklonik, gumboro jenis ini sulit untuk dideteksi dan umumnya kekebalan pada ayam akan hilang dan bersifat permanent. Gejala Penyakit Gumboro Pada Ayam Tanda-tanda penyakit gumboro pada ayam ditandai dengan gejala menurunnya nafsu makan dan minum, diare berlendir, bulu disekitar anus kotor, suka mematuk kloaka, badan gemetar dan suka menyendiri. Obat Penyakit Gumboro Pada Ayam Penyakit gumboro pada umumnya tidak bisa diobati karena disebabkan oleh virus, namun penyakit sekunder masih bisa diobati menggunakan nitrofurans dan sulfonamidus. Selain itu pencegahan penyakit gumboro pada ayam juga harus dilakukan sedini mungkin,menggunakan vaksi gumboro aktif dan Marek Pada AyamPenyakit marek pertama kali ditemukan di Hungaria pada tahun 1907 oleh Jozsef Marek. Kebanyakan penyakit marek menyerang anak ayam yang berumur 3 sampai 4 minggu, namun pada ayam umur 8 - 9 minggu juga rawan terserang penyakit marek. Penyakit marek ini disebabkan oleh virus herpes serotipe 1 dengan penularannya bisa melalui debu kandang, peralatan kandang, kotoran, petugas kandang dan pada ayam sendiri melalui pernafasan dan bulu. Gejala Penyakit Marek Pada Ayam Tanda-tanda penyakit marek pada ayam berupa kelumpuhan, mencret, sesak nafas, bulu melebar, pada permukaan mata terlihat kelabu dan tidak teratur dengan pupil menyempit. Obat Penyakit Marek Pada Ayam. Pengendalian penyakit marek tidak bisa diobati secara efektif meskipun bisa sembuh secara cepat. Namun penyakit marek bisa dicegah menggunakan vaksin yang sudah ditemukan sejak tahun penyakit di atas masih banyak lagi penyakit pada ayam, seperti halnya batuk darah, bronkitis, salesma, leukosil dan cacar pada ayam. Untuk mengatasi penyakit pada ayam, vaksinasi memang bukan solusi utama, yang perlu diperhatikan adalah kebersihan lingkungan kandang, pemberian suplemen untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan pemberian makan dengan benar. Karenaada beberapa jenis penyakit yang mengharuskan memberikan obat berbeda. Untuk beberapa variabel penyakit ayam yang menyerang kulit paling sering dijumpai yaitu korep, bubul, cacar, menggelembung dan mata ayam bengkak. Dengan adanya permasalahan tersebut, dalam kesempatan kali ini kami akan memaparkan baik deskripsi dan cara mengobatinya. - Melakukan hubungan seks yang aman sangat penting untuk mencegah penularan penyakit kelamin. Pasalnya ada beberapa jenis penyakit kelamin yang hingga kini belum ada obatnya untuk mengatasi penyakit dari HIV, HSV hingga infeksi virus Zika, semua penyakit tersebut belum dapat disembuhkan dengan obat khusus sehingga kita perlu mewaspadai penularannya. Baca juga Jarang Disadari, 6 Kegiatan Ini Berpotensi Menularkan Penyakit Kelamin Jenis penyakit kelamin yang belum ada obatnya Penularan penyakit kelamin bisa terjadi ketika tubuh terinfeksi virus atau bakteri yang kemudian menular melalui kontak seksual baik vaginal, oral atau penyakit kelamin ada yang cukup mudah diatasi dengan minum obat dan perawatan medis lainnya, tapi sayangnya sejumlah penyakit kelamin bahkan ada yang tidak dapat disembuhkan karena belum ditemukan obatnya. Dr Neha Bothara, konsultan obstetri dan ginekologi dari RS Hiranandani Vashi-A Fortis Network Hospital, India mengatakan bahwa beberapa jenis penyakit kelamin berikut ini tidak memiliki obat khusus dalam penanganan secara medis. Sehingga metode dan cara mengatasinya masih berdasarkan gejala yang muncul oleh penderita. 1. Human immunodeficiency virus HIV Penyakit menular seksual yang paling terkenal dan ditakuti adalah HIV. Selama beberapa tahun perakhir, perawatan lanjutan, pengobatan jangka panjang dan terapi antiretroviral telah terbukti memperbaiki kondisi pasien yang terinfeksi. Perawatan ini dapat membantu mencegah pertumbuhan dan penyebaran virus sambil mempertahankan sistem kekebalan yang kuat. Selain itu, pengobatan tersebut dinilai dapat membantu mencegah perkembangan AIDS dari HIV. ObatTradisional Ambeien. Ambeien, merupakan salah satu jenis penyakit yang terjadi pada anus yang jika tidak ditangani secara langsung akan membahayakan. Maka sebelum penyakit semakin parah, sebaiknya segera lakukan penanganan berupa pengobatan dan mulai menjaga asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Pengertian sebenarnya dari ambeien itu Di jaman sekarang kemajuan tekhnologi di bidang peternakan semakin maju, Peternak ayam pun semakin berkembang. khususnya peternakan ayam bersekala kecil maupun menengah untuk itu Sobat harulah memahami jenis penyakit pada ayam dan cara mengobatinya. Telah banyak ditemukan jenis-jenis ayam dengan strain yang baru dengan angka produktivitas yang lebih baik, tetapi dibalik kemajuan tersebut terdapat juga berbagai penyakit yang dapat menyerang secara mendadak. Disini akan kita bahas tentang penyakit yang diakibatkan oleh Infeksi bakteri, Parasit, Dan Infeksi yang menyerang ayam secara detail dan terperinci Jenis penyakit ini yang dapat menyerang ayam pedaging bahkan ayam petelur, tak menutup kemungkinan penyakit pada ayam bangkok atau ayam aduan untuk itu para pemilik harus memahaminya sebelum ayam hutan atau ayam hias Sobat terserang hingga mengakibatkan kematian. Artinya segala jenis ayam bisa terserang penyakit, tapi kita harus mengerti jenis penyakit yang menyerang untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Dengan kita memahami aneka jenis penyakit maka kita mudah dalam penangan atau pengobatan pada ayam yang sakit. Berikut Penyakit Yang Menyerang Ayam Di Sebabkan Oleh Bakteri Dan Pengobatanya 1. Snot / Coryza Penyakit ayam ini disebabkan oleh bakteri Haemophillus Gallinarum. Penyakit ini banyak menyerang ayam saat terjadi pergantian musim yaitu dari musim panas ke penghujan. penyakit snot ini banyak ditemukan didaerah tropis dan menyerang ayam dengan berbagai umur. Penyakit ini bersifat kronis dan menyerang dalam waktu 1 - 3 bulan. Ayam betina yang berumur 18 - 23 minggu sangat rentan terhadap penyakit ini dan yang berumur 16 minggu banyak menyebabkan kematian dengan angka yang tinggi. Kalau ayam lagi betelur penyakit ini dapat sembuh tetpi produktivitas telur menurun sampai 25%. penularan penyakit ini dapat melalui kontak langsung, udara, debu, pakan, air minum ternak, petugas kandang dan peralatan yang digunakan. Gejala yang terlihat pada ayam yang terkena Snot ayam terlihat mengantuk, sayapnya turunkeluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khasmuka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbitalTerdapat sisa kerak dihidungnafsu makan turunterdengar suara ngorok yang diakibatkan dari ayam sukar bernafaspertambahan bobot badan menjadi lambat Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan Preparat sulfat seperti Sulfadimethoxine atau Sulfathiazole kalau tidak dengan antibiotik seperti ultramycin, Imequil atau corifit. Dan jika ingin melakukan pengobatan tradisional dapat memberikan susu bubuk yang dicampur dengan air dan dibentuk seperti kelereng dan diberikan 3 kali sehari. Tetapi penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. kandang mendapatkan sinar cahaya matahari yang baik agar tidak terlalu lembab dan diberikan ventilasi udara yang bagus. 2. Berak Kapur/ Pullorum Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella Pullorum, berak kapur sering kita temui pada anak ayam umur 1 - 10 hari. Gejala yang timbul adalah nafsu makan menurunkotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapurbulu dubur melekat satu dengan yang lainjengger berwarna keabuan, badan anak ayam jadi menundukSayap terkulai, mata menutupanak ayam terlihat pucat, lemah, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat yang hangat. Berbeda dengan ayam dewasa, gejala berak kapur tidak nyata benar. Ayam dewasa yang terkena berak kapur hanya menyebabkan produktivitas telurnya menurun, depresi, anemia, kotoran encer dn berwarna kuning tetapi penyakit ini tidak sampai mengakibatkan kematian. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dan memberikan desifektan dengan formaldehyde sebanyak 40%. Ayam yang terkena penyakit ini harus dipisahkan dari kelompoknya dan bila sudah parah sekali maka harus dimusnahkan. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan suntikan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. pengobatan juga dapat dilakuakan dengan cara memberikan preparat sulfonamide. 3. Berak Hijau Penyebab penyakit ini beum diketahui dengan pasti, demikian pula dengan pengobatannya. Selama ini penyakit disebabkan oleh bakteri sejenis Salmonella Pullorum, penularan berak hijau sangat mudah yaitu melalui kontak langsung termasuk saat jantan mengawini betina dan juga melalu makanan dan minuman yang terkontaminasi ternak yang sakit. Pengaruh penyakit ini bisa sampai kepada DOC keturunan ternak yang sakit. gejala yang ditimbulkan Jengger berwarna biru , mata lesunafsu makan menurunsekitar pantat terlihat warna hijau dan lengketUpaya pencegahan merupakan hal yang utama antara lain dengan menjaga sanitasi kandang, memisahkan ayam yang sakit dan memberikan pakan yang baik. Jika ayam terinfeksi mengalami kematian, lebih baik ayam itu dibakar yang bertujuan agar bakteri itu ikut mati dan tidak menular ke ayam lainnya. 5. Kolera Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella Gallinarum dan Pasteurella Multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan. Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung,pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba. Pada serangan kronis memiliki ciri seperti ini Nafsu makan berkurangsesak nafas, mencretkotoran berwarna kuning, coklat atau hijau berlendir dan berbau busuk. Jengger dan pial bengkak serta kepala berwarna kebiru-biruan Ayam suka menggelengkan kepala Persendian kaki dan sayap bengkak disertai dengan kelumpuhan Lesi yang didapatkan pada unggas yang mengalami kematian pada kolera akut antara lain adalah a. Pendarahan pintpoint pada membran mokosa dan serosa atau pada lemak abdominal b. Inflamasi pada 1/3 atas usus kecil c. Gambaran "parboiled" pada hati d. pembesaran dan pembengkakan limpa e. Didapatkan material berbentuk cream atau solid pada persendian Diagnosis secara tentative dapat didirikan atas riwayat unggas, gejala dan lesi postmortem. Sedangkan diagnosis detinitive didapatkan pada isolasi dan identifikasi organisme ini. Tindakan pencegahan sangat penting dilakukan antara lain menjaga litter tetap kering, mengurangi kepadatan kandang, menjaga kebersihan peralatan kandang dan memberikan vitamin dan pakan yang cukup agar stamina ayam tetap terjaga. Pengobatan kolera dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfat atau antibiotik seperti noxal, ampisol atau inequil. 6. Chronic Respiratory Disease CRD, Ngorok, Air Sac atau Sinusitis Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma Galisepticum . Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minuman, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi. Gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu ~ Batuk-batuk terdengar suara ngorok keluar cairan dari lobang hidung ~ Nafsu makan menurun dan bisa sampai hilang sama sekali ~ Ayam suka menggelengkan kepalanya ~ Produksi telur menurunwarna bulu pucat,kusam dan bulu dekat kloaka lengket ~ Terjadi Inkoordinasi saraf ~ Tinja cair dan berwarna putih Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sanitasi kandang dan bio security yang ketat. Pengobatan yang dapat dilakukan bila ayam terkena penyakit ini adalah dengan cara memberikan Baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0,5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau Bacytracyn yang diberikan pada air minum 7. Colibacillosis Penyebab penyakit ini adalah Escherichia Coli. Problem yang ditimbulkan dapat di infeksi akut berat dengan kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi hingga infeksi ringan dengan angka kesakitan dan kematian yang rendah. Infeksi dapat terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointestinal. Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau di ikuti oleh infeksi sekunder. Infeksi sekunder yang menyertai penyakit ini Mycoplasma Gallisepticum. Semua umur dapat terkena penyakit ini, namun yang paling banyak adalah ayam usia muda. Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi primer terjadi pada system pernapasan dan system gastrointestinal. Omphalitis atau infeksi pada anak ayam terjadi karena penutupan tali pusat yang kurang baik atau karena invasi bakteri melalui cangkang telur saat inkubasi. Berikut ini gejala yang timbul karena penyakit ini adalah Nafsu makan menurun Ayam lesu dan tidak bergairah Bulu kasar, sesak nafas Kotoran banyak menempel di anus Diare, Batuk Pada Septicemia akut dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba. Pada pembedahan akan didapatkan ¬ Dehidrasi ¬ bengkak dan kongesti pada hati, limpa dan ginjal ¬ Pendarahan pinpoint pada organ Viscera ¬ Eksudat Fibrinous pada kantung udara, kantung jantung dan permukaan jantung, hati dan paru sangat karakteristik ¬ Usus menipis dan inflamasi serta mengandung mucous area perdarahan Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi kandang seperti menjaga ventilasi udara, litter yang terjaga kebersihannya, secara teratur melakukan desinfeksi terhadap peralatan dan fasilitas lainnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kualitas pakan dan air minum, kepadatan kandang harus diperhatikan, penanganan mesin penetas telur dan mejauhkan ayam dari stress yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Pengobatan Colibasillosis dapat dilakukan dengan obat-obat sulfa, neomisin, streptomisin, dan tetrasiklin. Meskipun demikian biasanya pengobatan ini cenderung susah dan tidak menentu Penyakit Ayam Yang Di Akibatkan Parasit Penyakit ayam adalah kendala dalam bidang peternakan, penyakit adalah penyebab terbesar kerugian dan perusahaan tersebut bisa pailit/ gulung tikar jika pada peternakan tersebut terserang penyakit dan semua ternaknya mati . Berikut ini kita akan membahas jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit, atau gangguan hama. 1. Cacingan atau Worm Disease Cacingan pada ayam dapat disebabkan oleh - Ascaridia galli Infeksi cacing ini terutama menyerang ayam usia 3-4 bulan. Spesimen dari parasit ini kadang-kadang ditemukan dalam telur. Cacing ini berpindah tempat dari usus ke oviduct dan dapat masuk ke dalam telur pada saat pembentukan telur tersebut. Cacing dewasa mudah dilihat dengan mata telanjang karena panjang cacing dewasa mencapai ½ hingga 3 inchi. Riwayat hidup cacing ini sangat simple. Cacing betina akan meletakan telurnya di usus unggas yang terinfeksi dan akan ikut dikeluarkan bersama tinja. Embrio akan terus berkembang dalam telur tersebut meskipun tidak akan langsung menetas. Larva dalam telur mencapai stadium infektif dalam 2-3 minggu. Telur yang mengandung embryo ini sangat tahan banting bahkan dalam kondisi laboratorium dapat bertahan hingga 2 tahun, sedangkan dalam keadaan biasa akan tetap bertahan hingga 1 tahun bahkan lebih. Hal yang penting di sini adalah desinfektan yang digunakan pada peternakan tidak dapat membunuh/ merusak telur. Unggas akan terinfeksi jika memakan telur cacing ini. Jika unggas yang terinfeksi oleh cacing ini akan terlihat lesu, diare dan kurus. Kerusakan utama yang ditimbulkan adalah penurunan efisiensi pakan, namun kematian hanya timbul pada infeksi yang sangat berat. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kandang dengan baik dan pemisahan ayam berdasarkan umur. Bersihkan kandang sebersih mungkin jika kandang akan digunakan untuk populasi ayam yang obat yang digunakan adalah preparat piperazine yang hanya dapat memutus rantai penularan dengan membunuh cacing dewasa. Preparat yang biasa kami gunakan dan kami berikan tiap 4 minggu adalah Piperavaks produksi dari Vaksindo. Pemberian obat ini cukup dicampurkan pada air minum. - Heterakis gallinae Parasit ini tidak menimbulkan akibat yang serius pada kesehatan ayam. Minimal tidak menimbulkan gejala atau patologi yang signifikan. Cara penularan cacing ini sama dengan Ascaris. Namun telur yang mengandung larva akan infektif dalam 2 minggu. Dalam cuaca yang dingin akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Parasit ini dapat dibasmi dengan fenbendazole. - Capillaria annulata atau Capllaria contorta Cacing ini sering ditemukan pada esophagus dan tembolok. Parasit ini menyebabkan penipisan dan inflamasi pada mukosa. Pada system gastrointestinal bagian bawah, dapat ditemukan beberapa spesies parasit tetapi biasanya adalah Capillaria obsignata. Berbeda dengan cacing yang lain, pembentukan embryo memakan waktu 6-8 hari dan akan sangat infeksius untuk peternakan. Kerusakan terparah akan terjadi pada 2 minggu setelah infeksi. Parasit ini akan menimbulkan inflamasi berat dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Erosi pada usus akan menyebabkan kematian. Problem yang sering ditimbulkan oleh parasit ini adalah penurunan pertumbuhan, penurunan produksi dan fertilitas. Sanitasi yang baik merupakan kunci pencegahan yang utama. Pemberian vitamin A dapat memberikan nilai tambah. Parasit ini dapat dibasmi dengan menggunakan fenbendazole atau leviamisole. Secara umum, gejala penyakit cacingan pada ayam adalah sbb a. tubuh ayam menjadi kurus b. nafsu makan berkurang c. sayap kusam dan terkulai d. kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah e. pertumbuhan lamban Penanggulangan yang dapat dilakukan secara umum adalah 1. sanitasi kandang dengan desinfektan 2. pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml/3 liter air untuk 100 ekor ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 6 ml/10 L air untuk 100 ekor ayam 3. campurkan premix ke dalam makanan dengan dosis kg/kg pakan diberikan selama 5-6 hari Beberapa penyakit pernafasan pada ayam disebabkan oleh virus, bakteri mikoplasma, fungi atau kombinasi daai berbagai agen . Jenis jenis penyakit pernafasan yang dapat dijumpai atau pernah terjadi pada peternakan ayam broiler atau layer di Indonesia antara lain Avian Influenza AI-H5NI, Newcastle Disease ND, Infectious Bronchitis IB, Infectious Laryngotracheitis ILT, Swollen Head Syndrome SHS, Chronic Respiratory Disease CRD atau CRD Komplek CRDK, Infectious Coryza. Kolera unggas, Koliseptisemia dan Aspergillosis . Spora kapang Aspergillus sp . dan virus ND/113 dalam vaksin hidup kadangkala dapat menyebabkan penyakit / gangguan pernafasan pada anak ayam 0-2 minggu . Sedangkan, penyakit pernafasan yang lain dapat terjadi setelah ayam berumur lebih dari dua minggu dan umumnya disebabkan oleh interaksi dari berbagai agen penyakit infeksi campuran . Infeksi dua atau lebih agen penyakit pada ayam akan menimbulkan gejala klinik yang lebih parah dan kelainan patologik yang lebih komplek dibanding dengan infeksi tunggal . Beberapa penyakit pernafasan mempunyai kemiripan/kesamaan gejala klinik keluar eksudat dari hidung, lakrimasi, batuk-batuk dan sesak nafas antara penyakit yang satu dengan yang lainnya. Namun, dengan menganalisa kejadian penyakit, sifat-sifat agen penyebabnya, umur ayam yang terserang, karakteristik epidemiologik dan kliniknya, maka dapat dilakukan diagnosa penyakitnya . Dalam manajemen kesehatan hewan . pendekatan "patologi diagnostik" merupakan suatu tindakan yang biasa dilakukan di suatu peternakan ayam . Dengan menemukan kelainan jaringan atau organ tubuh yang menciri patognomonis akibat suatu penyakit dapat memberikan ketepatan diagnosa yang tinggi. Di Indonesia, penyakit pernafasan pada ayam yang paling penting pada saat ini adalah Al High Pathogenic Avian Influenza/HPAI, karena sangat menular pada unggas lain sehingga berdampak buruk pada usaha perunggasannasional dan dapat menular kepada manusia zoonosis Penyakit Ayam Akibat Infeksi Berbagai jenis penyakit ayam telah menyebar dan mengakibatkan kerugian pada peternak, berbagai hal telah dilakukan untuk dapat mencegah kerugian ini. Berikut ini kita akan bahas penyakit ayam yang diakibatkan oleh infeksi viral dan bagaimana cara pencegahannya. 1. Tetelo ND / Sampar / Pes Cekak ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada syaraf pernafasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan dapat dikualifikasikan menjadi Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease VVND atau tipe velogenic, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa hingga 100%Tipe yang lebih ringan disebut dengan Mesogenic, Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi pada ayam dewasa tidak ditemukan kasus. Pada tingkat ini ayam akan menunjukan gangguan pernafasan dan lemah atau sering disebut letogenik tidak dapat mengakibatkan kematian, hanya dapat membuat produktivitas ternak menjadi turun dan kualitas kulit telur jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. virus dapat ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar. Pada tahap yang akan ditularkan melalui pernafasan dapat ditularkan melalui udara. Tetapi penularan melalui udara tidak mempunyai jangkuan yang luas. Unggas yang dapat sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai carrier dan biasanya virus tidak akan bertahn lebih dari 30 hari pemaparan. Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah Excessive mucous di trakeaayam tampak lesunafsu makan menurunproduksi telur menurunmencret kotoran dan berwarna hijau kadang bisa berdarahgangguan pernafasan ayam terlihat mengap-mengap dan terdengar suara ngorokjengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan dan gangguan syaraf sehingga membuat leher berbagai cara untuk mencegah penyebaran terjadinya penyakit ini , yaitu Ayam yang tertular harus dimusnahkan Vaksinasi harus dilakukan agar ayam menjadi kebal terhadap penyakit ini. Jenis vaksin yang digunakan adalah ND latosa. Vaksinasi ND yang pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari kedua, dan untuk berikutnya disuntikan pada otot dada. Untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin adalah dengan mengingat pola 444 yaitu, vaksin ND diberikan pertama kali umur 4 hari dan diberikan lagi pada umur 4 minggu dan terakhir setiap 4 bulan yang dapat dilakukan mengingat penyakit ini sangat infeksius, adalah Memelihara kebersihan kandang dan harus mendapat sinar matahari langsung dengan ventilasi yang pemisahan ternak ayam yang terduga sakitmemberikan ransum jamu yang baik2. Gumboro atau Infectious Bursal Disease Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, yaitu Fibrikus dan Thymus. Kedua bagian ini merupakan bagian pertahanan tubuh ayam terhadap penyakit antibody. penyakit ini juga disebut AIDS nya ayam. Ayam yang terkena penyakit ini akan mengalami gejala mengalami gangguan syaraf merejandi diare tubuh gemetar bulu disekitar anus lengket dan akhirnya mati Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di alam tubuh ayam penyakit ini dapat hidup selama 3 bulan yang kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumboro memang tidak menyebabkan kematian langsung terhadap ayam, yang menyebabkannya karena terjadi infeksi sekunder yang berakibat dari tidak berfungsinya kekebalan tubuh ayam. Gumboro yang menyerang usia ternak 2 - 14 minggu akan mengalami gejala 1. Nafsu makan menurun 2. Ayam tampak lesu dan mengantuk bulu 3. Tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu 4. Peradangan disekitar dubur dan kloaka sehingga ayam akan mematoki duburnya sendirijika tidur maka paruhnya akan menempel dilantai, hal itu diakibatkan karena terganggunya keseimbangan tubuh ayam 5. gemetar dan sukar berdiri Gumboro dapat menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, dan alat- alat. Tetapi Gumboro tidak menular melalui perantara telur dan ayam yang sudah sembuh menjadi "carrier". Upaya yang dapat dilakukan untuk mencdegah penyakit ini adalah menjaga kebersihan kandang dan memberikan vaksinasi. 3. Bronchitis atau Infectious Bronchitis Penyakit ini disebabkan oleh virus Corona yang menyerang sistem pernafasan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak dapat menyebabkan kematian, kecuali ayam yang masih berumur dibawah 6 minggu, kematian antara 30-40%. Penularan penyakit ini melalui udara, peralatan dan pakaian. Virus ini akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak ada ternak diddaerah tersebut, tetapi virus ini mudah dimusnahkan dengan desifektan dan panas cuaca yang terik. Gejala penyakit ini hampir sama dengan penyakit Respiratory lainnya, yaitu 1. Batuk, bersin susah bernafas keluar lendir dari hidung 2. Nafsu makan menurun dan terjadi gangguan pertumbuhanpada periode layer produksi telur menurun hingga kosong sama sekali, dan butuh sekitar 4 minggu untuk bisa berproduksi lagi, tetapi diantaranya tidak bisa normal kembali. 3. Telur yang dihasilkan menjadi kecil, cangkang telur lunak.\, bentuk telur mencegahnya adalah dengan melakukan sanitasi dan vaksinasi. 4. Avian Pox avian pox adalah penyakit yang disebabkan oleh 3 strain yaitu Fowl pox virus cacar pada unggas, Pigeon pox virus cacar pada burung dara dan Canary pox virus cacar pada burung kenari dan yang menyerang pada ayam adalah Fowl pox, penyakit ini mempunyai penyebaran cukup lambat. Gejala yang ditimbulkan penyakit ini, adalah Pertumbuhan yang lambat pada ternak mudatelur menurun pada produksi layerkesulitan makan dan bernafasdry pox dimulai dari small whitish foci dan kemudian berkembang menjadi wart like nodues. Nodule tersebut kemudian akan mengelupas dalam proses penyembuhan. Lesi ini biasana terlihat pada bagian tubuh yang tidak berbulu seperti lubang telinga, mata, jengger, pial, kaki. Langkah yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi pada ayam. pemberian vaksine dilakukan dengan menyuntikan vaksine pada sayap ayam dengan jarum khusus. 5. Marek Visceral Leukosis Penyakit ini disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. Marek di indentikkan dengan penyakit anak ayam, tetapi ada juga ditemukan terdapat pada ayam yang tua. Anak ayam yang terserang pada usia 3 - 10 minggu, dan paling rawan menyerang usia 8-9 minggu. Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, kotoran ayam, debu dan peralatan kandang. marek dapat menimbulkan beberapa variasai gejala klinis, antara lain a. Marek tipe Visceral Ditandai dengan lesi pada gonad, hati, limpa, ginjal, dan kadang-kadang pada jantung, paru dan otot. Penyakit ini sangat akut. Unggas yang sehat akan mengalami kematian secara tepat dengan tumor internal yang masif. b. Marek tipe Neural Ditandai dengan kelumpuhan yang progesifpada sayap, kaki dan leher. Penurunan berat badan, anemia, kesulitan bernafas, diare. c. Ocular Leucosis atau Gray Eye Morbiditas dan mortalitas biasanya sangat kecil tetapi disebutkan mendekati 25%. Gejalanya dikarakteristikan dengan spotty depigmentation atau diffuse graying pada iris mata. Pupil mata terbentuk irregular dan gagal bereaksi terhadap cahaya. Diare berat dan kematian d. Skin Leukosis Pembesaran folikel bulu karena akumulasi limfosit. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada DOC berumjur 1 hari dengan vaksin Cryomarex HVT atau Crymarex Rispens. Ayam yang terinfeksi sebaiknya dimusnahkan agar tidak tertular ke ayam yang sehat. Itulah pentingnya mengenal jenis penyakit yang menyerang Ayam dari segala jenis untuk ketepatan penangan dan pengobatan, tak hanya itu pemberian vaksin kita tak boleh sembarangan untuk pencegahan dari serangan penyakit. Artikel tentang penyakit yang diakibatkan oleh Infeksi bakteri, Parasit, Dan Infeksi yang menyerang ayam secara detail dan terperinci. Ketika ayam kita sehat maka kita tidak di repotkan dalam penyembuhan dan hasil lebih maksimal. SabungAyam Online - 10 macam penyakit ayam Bangkok dan obatnya. Sekuat apapun ayam Bangkok, pasti pernah terserang penyakit/sakit. Banyak macam penyakit yang bisa menyerang ayam Bangkok, seperti penyakit lumpuh, sakit mata dan lain sebagainya. Seperti yang berhasil dirangkum situs Agen Betting dan situs Bandar Taruhan Online melalui tim
Usaha beternak ayam memiliki peluang yang bagus dan banyak orang sudah terjun ke dunia usaha ini. Tapi bukan berarti bisnis ini tanpa kendala, hal yang perlu diwaspadai adalah penyakit ayam, karena dapat menurunkan tingkat produktivitas ayam bahkan menyebabkan kematian. Tentunya ini akan menimbulkan kerugian yang lumayan besar. Tingginya angka kematian pada ayam yang terserang penyakit adalah saat ayam berusia dibawah 2 bulan, sedangkan ayam usia 2 bulan ke atas sudah lebih kebal. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bagi ayam dewasa untuk terserang penyakit, karena selain faktor cuaca, faktor pakan dan lingkungan yang tidak memadai juga bisa berpengaruh besar pada kondisi kesehatan ayam. Namun situasi ini adalah hal yang umum dialami bagi para pebisnis ayam, yang terpenting saat ayam terkena penyakit kita perlu tahu ciri-cirinya. Sehingga memudahkan proses pengobatannya dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi penularan pada yang lain. Baca juga 15 Jenis ayam hias terlengkap beserta foto + gambar 8 Jenis ayam yang biasa dijadikan ayam petarung Artikel ini akan membahas beberapa jenis penyakit pada ayam dan ciri-cirinya. Tetelo ND Tetelo atau Newcastle Disease, juga disebut sebagai sampar ayam, merupakan penyakit yang sering ditemukan dan paling ditakutkan karena dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi pada ayam. Penyakit ini adalah suatu infeksi viral yang disebabkan virus Paramyxo. Penyakit ini ganas karena penyebarannya sangat cepat dan luas. 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi dan biasanya virus Paramyxo ini ditularkan melalui burung liar. tatelo Ciri-ciri ayam yang terkena tetelo ayam terlihat lesu, nafsu makan berkurang, produksi telur menurun, gangguan saluran pernapasan, batuk, mulut berlendir, kotoran encer berwarna kehijau-hijauan, jengger dan kepala kebiru-biruan, kornea keruh, kelumpuhan dan kejang-kejang hingga kepala terpuntir ke belakang. Masih belum tersedia obat untuk penyakit tetelo, maka lebih baik lakukan tindakan pencegahan berupa vaksinasi ND dan ayam yang terjangkit tetelo segera di karantina atau di bakar agar tidak menular. Gumoro Disebut juga Infectious Bursal Disease IDB. Gumoro menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh si ayam penyakit ini berasal dari virus genus Avibirnavirus. Penyebarannya melalui kontak langsung, air minum, pakan, peralatan dan udara yang sudah tercemar virus. Penyakit ini memang tidak langsung menyebabkan kematian pada ayam, virus ini bisa hidup hingga 3 bulan pada tubuh si ayam. Tetapi, karena menyerang sistem imun maka akan menyebabkan infeksi-infeksi yang berakhir dengan kematian. Guoro Ciri-ciri ayam terkena gumoro nafsu makan berkurang, ayam tampak lesu dan mengantuk, bulu kusam, gemetar, diare berlendir, keseimbangan yang mulai terganggu dan terjadinya iritasi / peradangan pada dubur karena ayam sering mematukinya. Belum tersedia obat efektif untuk menyembuhkan ayam yang terserang gumoro, jadi lebih bijaksana untuk mencegahnya dengan melakukan vaksinasi rutin menggunakan gumboro vaccin nobilis, delvax gumboro, bursavac dll. Cacingan Cacing yang menyerang biasanya cacing gilig dan cacing pita. Cacing gilig biasanya menyerang anak ayam sedangkan cacing pita menyerang ayam yang sudah dewasa. Penyakit cacingan biasanya banyak menyerang saat musim penghujan tiba. Ciri-ciri ayam cacingan nafsu makan berkurang, pertumbuhan terhambat / jadi lambat, tubuh ayam menjadi kurus, kurang aktif / lemas, bulu tampak kusam dan kotoran encer / diare yang berlendir berwarna agak putih dan kadang juga berdarah. ayam cacingan Jika ayam cacingan bisa digunakan obat cacing preparat piperazine yang mampu memutus rantai penularan karena mampu membunuh cacing dewasa. Atau bisa juga gunakan yang lain seperti pipedon-x liquid piperavaks, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazi, fenbendazole atau leviamisole. Snot Penyakit snot atau disebut juga coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus Gallinarum, biasanya menyerang pada saat pergantian musim. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis dan dapat menyerang anak ayam maupun yang sudah dewasa. Angka kematiannya mencapai 30 % dan angka kesakitannya mencapai 80 %. Penyebaran melalui kontak langsung dengan ayam yang terjangkit, air minum, pakan, debu, udara, peralatan dan petugas kandang. ayam sakit snot dimata Ciri-ciri ayam yang terjangkit snot tidak nafsu makan, terlihat lemas dan mengantuk, pertumbuhan lambat, keluar lendir kuning yang berbau dari hidung, keluar cairan dari mata mata berbusa, pembengkakan sinus batas antara mata dan hidung, kerak di dalam hidung, pilek dan susah bernafas. Pengobatan yang bisa diberikan pada ayam yang menderita snot adalah menggunakan preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Bisa juga menggunakan preparat enrofloksacyn Enflox / dengan preparat amphycillin dan colistin Amphyvitacol. Antibiotik juga bisa digunakan seperti ultramycin, imequil atau corivit. Ada juga yang mengunakan pengobatan tradisional seperti susu bubuk / perasan tumbukan jahe, kunir, kencur dan lempuyang. Tapi bagi ayam yang kondisinya sudah sangat parah berikan juga obat suntikan berupa sulfamix. Ngorok Biasa juga disebut Chronic Respiratory Disease CRD / sinusitis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Penyakit ini biasanya menyerang ayam yang berusia sekitar 4-9 minggu, yang menular melalui kontak langsung, air minum, pakan, manusia dan telur tetas yang terinfeksi. Ayam ngorok via Ciri-cirinya nafsu makan yang menurun, kurus, lesu, warna bulu pucat dan kusam, buih pada mata, suka gelengkan kepala, keluar cairan dari hidung, kotoran cair dan berwarna putih, nafas berbunyi / ngorok. Cara mengobatinya Di Berikan Baytrit 10% Peroral, Mycomas, Tetracolin secara oral atau Bacytracyn yang dilarutkan di air minum. Berak Kapur Disebut juga Pullorum sesuai dengan nama bakteri yang mengakibatkan penyakit ini yaitu bakteri Salmonella pullorum yang mampu bertahan selama 1 tahun di tanah. Biasanya menyerang anak ayam yang berusia 1-10 hari, meskipun menyerang ayam dewasa tapi menyebakan angka kematian yang lebih tinggi terjadi pada anak ayam, sebesar 85 %. Gejalanya pun tidak terlalu nyata pada ayam dewasa. Ciri-ciri ayam yang terjangkit nafsu makan berkurang, badan lemas dan kusam, mata menutup, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat hangat, jengger berwarna keabuan, bulu dubur melekat dan kotoran encer yang bercampur dengan butiran putih layaknya kapur. Menyuntikkan preparat sulfonamide atau antibiotik furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam untuk mencegah kematian ayam bukan untuk menghilangkan infeksinya. Berak Hijau Masih belum jelas penyebab penyakit berak hijau ini, diduga berasal dari bakteri yang sama seperti bakteri yang menyebabkan penyakit berak kapur yaitu Salmonella pullorum. Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang bisa berakibat kematian. Penularannya melalui kontak langsung saat ayam jantan mengawini ayam betina, air minum dan pakan. Ciri-cirinya kehilangan nafsu makan, mata lesu, bulu kusam, terkadang pilek, mulut berlendir, jengger berwarna kebiruan dan kotoran encer berwarna hijau. Belum tersedia juga obat yang digunakan untuk menyembuhkannya, sebaiknya jaga kebersihan kandang dan lakukan vaksinasi rutin. Kolera Disebabkan oleh bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida yang biasanya menyerang ayam ras petelur dan ayam broiler. Penyakit ini bersifat kronis dengan gejala awal berupa penurunan produktivitas hingga kematian. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan, yang dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, air minum, peralatan, manusia tanah dan hewan lain. Ciri-ciri ayam terkena kolera nafsu makan yang mulai berkurang, persendian kaki dan sayap yang bengkak disertai kelumpuhan, sesak nafas, jengger dan pial yang berwarna kebiruan, suka gelengkan kepala, kotoran encer berwarna kuning, coklat / hijau berlendir dan bau busuk. Pengobatan bisa dilakukan menggunakan preparat sulfat atau antibiotik seperti noxal, ampisol atau inequil. Bisa juga gunakan koleridin atau bisa ditambah obat herbal seperti daun pepaya dan temuireng yang direbus. Berak Darah Sering disebut juga sebagai Koksidiosis, penyebabnya adalah protozoa dari genus Eimiria sp. Parah atau tidaknya penyakit ini bergantung pada protozoa yang termakan oleh si ayam. Ciri-ciri yang terjangkit nafsu makan yang menurun yang menyebabkan pertumbuhan terhambat, kotoran lembek cenderung cair dan warnanya coklat kehitaman karena mengandung darah. Saat di lakukan pembedahan pada ayam mati akibat koksidiasis, usus besarnya membengkak berisi darah. Bisa diobati dengan menggunakan noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau yang lainnya. Marek Marek atau Visceral Leukosis disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. penyakit ini paling rawan menyerang ayam saat ayam berumur 3-10 minggu, saat menjelang kematangan seksualnya. Ciri-ciri ayam terkena marek tubuhnya kurus, pucat, lemas, jalannya sempoyongan dan kepincangan, mata buta serta terdapat semacam tumor dibawah kulit. Belum tersedia obat pasti untuk menyembuhkannya, jadi sebaiknya lakukan vaksinasi saat bibit masih berumur sehari menggunakan vaksin yang berasal dari herpes virus kalkun strain FC 126 yang merknya Mar-Blem, Sterwin-HVT, MD-VC, dan Lyomarex.
9a8n. 245 202 247 192 116 153 370 7 432

jenis penyakit ayam dan obatnya