Setiapenzim mempunyai konformasi yang sangat tepat dan berlainan sebagai hasil dari beberapa tingkatan struktur struktur protein. Oleh karena itu, struktur enzim memiliki kesamaan dengan macam struktur protein. Terdapat 4 macam struktur enzim yaitu struktur primer, sekunder, tersier dan struktur kuartener. Manusia selalu membutuhkan yang namanya energi, lalu bagaimana caranya manusia agar dapat memperoleh energi? Dalam proses penyediaan energi, baik pada manusia maupun tumbuhan terjadi melalui proses yang disebut metabolisme. Lalu apakah metabolisme itu? Untuk mengetahui hal tersebut, yuk perhatikan pembahasan mengenai metabolisme serta peran enzim dalam proses metabolisme berikut Isi1 Pengertian Enzim dan Metabolisme Sel2 Fungsi Enzim dalam Proses Metabolisme Sel3 Struktur Gugus Ion-ion Anorganik4 Sifat Enzim5 Cara Kerja Lock and Key Theory atau Teori Kunci dan Induced Fit Theory atau Teori Kecocokan yang Terinduksi6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Derajat Keasaman pH Hasil Akhir Produk Konsentrasi Konsentrasi Zat Penghambat/Inhibitor7 Peranan Enzim8 Katabolisme dan AnabolismePengertian Enzim dan Metabolisme SelEnzim adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh sel dan berperan sebagai biokatalisator. Sedangkan metabolisme sel adalah seluruh proses atau reaksi biokimia yang terjadi dalam sel. Metabolisme dibedakan menjadi dua, yaitu Katabolisme dan juga Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Metamorfosis Tidak SempurnaFungsi Enzim dalam Proses Metabolisme SelEnzim sangat berperan penting dalam proses metabolisme sel. Enzim ini nantinya akan berperan sebagai biokatalisator dalam proses metabolisme sel, maksudnya adalah senyawa organik yang mempercepat reaksi kimia. Jadi, dapat dikatakan bahwa enzim dapat mengatur kecepatan reaksi kimia yang berlangsung di dalam EnzimStruktur enzim terdiri dari beberapa komponen. Penyusun utama suatu enzim adalah apoenzim protein. Agar berfungsi dengan baik, enzim memerlukan komponen lain yang disebut kofaktor. Kofaktor adalah komponen nonprotein berupa ion atau ikatannya, kofaktor dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai ProstetikAdalah struktur enzim yang terdiri dari molekul-molekul organik yang berperan untuk memberi kekuatan tambahan terhadap kerja dari molekul organik nonprotein kompleks yang terikat renggang dengan enzim. Berperan untuk memindahkan gugus kimia, atom atau elektron dari satu enzim ke enzim yang AnorganikTerikat dengan enzim atau substrat kompleks dan berperan untuk mengefektifkan kerja EnzimAdapun sifat-sifat enzim adalah sebagai enzim yang pertama adalah biokatalisator. Biokatalisator artinya enzim dapat mempercepat reaksi tanpa ikut rusak akibat suhu panas karena protein penyusun enzim memiliki sifat thermolabil peka terhadap suhu panas.Dalam suatu reaksi kimia, enzim yang diperlukan sangat sedikit, tetapi pengaruhnya terhadap kecepatan reaksi sangat besar cepat dan dapat digunakan bekerja di dalam dan di luar sel, contohnya enzim amilase dan sebuah reaksi kimia, umumnya enzim bekerja searah, meskipun beberapa diantaranya mampu bekerja dalam dua arah. Contoh reaksi searah adalah lipase yang membantu pembentukan mampu bekerja dengan bantuan kofaktor nonprotein.Sifat enzim yang terakhir yaitu bekerja pada bagian yang spesifik. Enzim akan berikatan dengan substrat yang mampu mengikat sisi aktif Kerja EnzimCara kerja enzim adalah untuk meningkatkan proses reaksi kimia. Cara kerja enzim sangat unik karena hanya mempengaruhi zat tertentu. Misalnya enzim amilase yang hanya bereaksi pada zat tepung dan mengubahnya menjadi glukosa. Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori and Key Theory atau Teori Kunci dan GembokTokoh yang menemukan teori ini adalah Emil Fischer pada 1894. Teori ini menjelaskan bahwa enzim hanya berikatan dengan substrat yang memiliki bentuk yang sama dengan sisi aktif enzim, seperti kunci yang masuk kedalam Fit Theory atau Teori Kecocokan yang TerinduksiTokoh yang menggunakan teori ini adalah Daniel Koshland pada 1958. Menurut teori Induced Fit Theory, enzim memiliki sisi aktif yang mampu berikatan dengan substrat bersifat fleksibel.Substrat yang memiliki bagian pengikatan yang sama, akan menginduksi sisi aktif enzim, sehingga cocok dan akan membentuk seperti lebih memahami mengenai teori cara kerja enzim, perhatikan gambar berikut yang Mempengaruhi Kerja EnzimCara kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, dimana faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi kinerja enzim. Berikut akan dijelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kerja sangat berpengaruh terhadap cara kerja enzim. Pada suhu yang optimal, tumbukan antara enzim dan substrat terjadi pada kecepatan yang paling tinggi. Pada suhu yang jauh diatas suhu optimal, menyebabkan enzim terdenaturasi sehingga bentuk, struktur, serta fungsinya menjadi berubah. Sedangkan pada suhu jauh dibawah suhu optimal, misalnya pada 00C, maka enzim tidak pada manusia bekerja optimal pada 35-400C, mendekati suhu normal tubuh. Adapun bakteri yang hidup di air panas, memiliki enzim yang bekerja optimal pada suhu Keasaman pHpH yang optimal bagi kerja enzim umumnya mendekati pH netral, sekitar 6-8. Selain berada di pH tersebut, kerja enzim akan terganggu bahkan dapat Akhir ProdukJika sel menghasilkan produk lebih banyak daripada yang dibutuhkan, produk yang berlebih tersebut dapat menghambat kerja enzim. Hal ini dikenal dengan istilah feedback inhibitor. Mekanisme ini sangat penting dalam proses metabolisme, yaitu mencegah sel menghabiskan sumber molekul yang berguna menjadi produk yang tidak EnzimKonsentrasi enzim sangat berpengaruh terhadap kinerja enzim. Apabila konsentarsi enzim dalam laju reaksi sedikit daripada substrat, maka penambahan enzim akan meningkatkan laju reaksi. Peningkatan laju reaksi ini terjadi secara linier. Sedangkan, jika konsentrasi enzim dan substrat sudah seimbang, maka laju reaksi akan relatif SubstratPenambahan konsentrasi substrat pada reaksi yang dikatalis oleh enzim awalnya akan meningkatkan laju reaksi. Akan tetapi, setelah konsentrasi substrat dinaikkan lebih lanjut, laju reaksi akan mencapai titik jenuh dan tidak bertambah mencapai titik jenuh, penambahan kembali konsentrasi substrat tidak berpengaruh terhadap laju reaksi. Peningkatan laju reaksi oleh peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan laju reaksi hingga terbentuk titik jenuh Penghambat/InhibitorTerdapat dua jenis inhibitor yang dapat menghambat kinerja enzim, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor Inhibitor KompetitifInhibitor kompetitif adalah zat penghambat enzim yang menghambat dengan cara mengikat sisi aktif enzim. Oleh karena itu, inhibitor ini bersaing dengan substrat untuk menempati sisi aktif enzim. Inhibitor memiliki struktur yang mirip dengan substrat sehingga dapat berikatan dengan enzim dan mengakibatkan enzim tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut Inhibitor Non-KompetitifInhibitor non-kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara mengikat enzim pada sisi yang berbeda bukan sisi aktif. Apabila inhibitor telah berhasil mengikat enzim, maka sisi aktif enzim akan berubah. Hal tersebut mengakibatkan substrat tidak dapat berikatan dengan enzim. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut EnzimSelain berperan dalam proses metabolisme sel, enzim juga berperan dalam proses-proses sebagai yaitu proses terjadinya penambahan molekul hidrogen, elektron atau pelepasan yaitu pelepasan molekul uap air H2O.Oksidasi, yaitu proses terjadinya pelepasan molekul hidrogen, elektron atau penambahan yaitu reaksi penambahan H2O pada suatu molekul dan diikuti dengan pemecahan molekul pada ikatan yang ditambah yaitu reaksi pelepasan juga Contoh Bioteknologi dalam KehidupanKatabolisme dan AnabolismeKatabolismeKatabolisme adalah proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Reaksi penguraian energi pada katabolisme dikenal dengan proses respirasi. Respirasi adalah proses pembebasan energi kimia dalam tubuh organisme melalui reaksi oksidasi penambahan oksigen pada molekul proses respirasi tersebut, akan dihasilkan energi dalam bentuk Adenosin Trifosfat ATP dan CO2 serta H2O. Respirasi pada sel berlangsung di dalam mitokondria dengan bahan dasarnya glukosa. Respirasi sel ini disebut juga dengan oksidasi hidrat prosesnya, proses oksidasi hidrat arang ini berlangsung melalui beberapa tahap, yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan transpor GlikolisisGlikolisis bersangkutan dengan hal-hal di satu molekul glukosa senyawa berkarbon 6 menjadi molekul asam piruvat senyawa berkarbon 3.Menghasilkan 2 ATP dan 2 NADH untuk tiap molekul adalah skema glikolisisSumber Dekarboksilasi OksidatifBerhubungan dengan hal-hal pada asam piruvat senyawa berkarbon 3 menjadi Asetil Ko-A senyawa berkarbon 2.Dihasilkan satu NADH untuk tiap pengubahan molekul asam piruvat menjadi Asetil adalah skema dekarboksilasi oksidatifSumber Siklus KrebsSumber Krebs bersangkutan dengan hal-hal pada Asetil Ko-A senyawa berkarbon 2 menjadi CO2 senyawa berkarbon 1.Untuk tiap senyawa Asetil Ko-A dihasilkan 1 ATP, 1 FADH, dan 2 Transpor ElektronSistem transpor elektron bersangkutan dengan hal-hal dan FADH adalah senyawa pereduksi yang menghasilkan rantai respirasi, hidrogen dari NADH dan FADH yang dihasilkan pada proses glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs dilepaskan ke oksigen O2 untuk membentuk H2O dengan melepaskan energi secara ATP dari satu molekul NADH dan 2 ATP dari satu molekul adalah skema transpor terjadi respirasi secara aerob, proses katabolisme juga dapat terjadi secara anaerob yaitu melalui proses fermentasi atau peragian. Respirasi anaerob fermentasi adalah proses pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa menggunkan oksigen. Apabila sel kekurangan oksigen, maka asam piruvat hasil peristiwa glikolisis akan segera diubah menjadi senyawa lain untuk medapatkan sel otot, asam piruvat akan bereaksi dengan NADH membentuk asam laktat dan energi ATP, sehingga reaksinya disebut fermentasi asam laktat. Reaksi fermentasi asam laktat dapat ditulis sebagai + NADH+ => CH3CHOHCOOH + NAD+ + EnergiAsam piruvat Asam laktatPada sel ragi dan tumbuhan yang kekurangan oksigen, maka asam piruvat akan bereaksi dengan NADH menghasilkan etanol, CO2, dan energi sehingga reaksinya disebut fermentasi alcohol, yang dapat ditulis sebagai + NADH+ => CH3CH2 + CO2 + NAD+ + EnergiAsam piruvat AlkoholAnabolismeAnabolisme adalah proses pembentukan atau penyusunan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks. Dalam proses penyusunan senyawa tersebut diperlukan yang namanya energi. Jika energi berasal dari sinar matahari akan digunakan untuk proses fotosintesis. Sedangkan jika energi berasal dari energi kimia, maka digunakan untuk proses FotosintesisSumber Markéta Machová dari PixabayFotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas adalah organel plastida yang mengandung pigmen hijau daun klorofil. Pigmen inilah yang dapat menyerap energi spektrum cahaya matahari. Kloroplas terdapat pada mesofil dan juga dapat ditemukan pada bagian lain seperti batang dan ranting yang berwarna kloroplas terdiri dari stroma, tilakoid, dan grana. Stroma adalah ruangan kosong di dalam kloroplas. Fungsi stroma yaitu sebagai tempat berlangsungnya reaksi gelap fotosintesis. Kemudian, tilakoid adalah sistem membran dalam kloroplas dan berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi terang. Sedangkan grana adalah kumpulan tilakoid dalam kloroplas, yaitu satu tumpuk tilakoid. Grana ini berfungsi menangkap energi cahaya fotosintesis, terdapat proses reaksi terang dan reaksi gelap/siklus Calvin. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut TerangReaksi terang adalah tahapan fotosintesis yang mengkonversi energi matahari menjadi energi kimia. Proses reaksi terang yaitu sebagai menyerap menggerakkan transfer elektron dan hidrogen ke penerima, yaitu NADP+, pada proses ini air akan Gelap/Siklus CalvinSiklus Calvin adalah nama untuk Melvin Calvin, dimana pada tahun 1940 bersama dengan rekan-rekannya telah menjelaskan sebuah proses reaksi gelap fotosintesis. Siklus Calvin disebut juga reaksi gelap karena tidak memerlukan cahaya secara reaksi gelap yaitu sebagai CO2 kedalam molekul organik yang telah disiapkan di dalam kloroplas. Proses ini disebut dengan fiksasi terfiksasi direduksi menjadi karbohidrat melalui penambahan elektron. Energi untuk mereduksi berasal dari diubah menjadi karbohidrat dengan menggunakan ATP hasil dari reaksi KemosintesisKemosintesis adalah salah satu contoh anabolisme yang menggunakan sumber energi yang berasal dari reaksi kimia eksergonik, yang melepaskan energi selama reaksi kemosintesis ini dilakukan oleh bakteri, contohnya sebagai belerang, misalnya bakteri sulfur tak berwarna Thiobacillus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi H2S, reaksinya yaitu2H2S + O2 2H2O + 2S + energiBaca juga Proses Pembelahan SelNah, itulah pembahasan mengenai enzim dan metabolisme sel. Setelah mempelajari pembahasan tersebut, kini kamu bisa memahami mengenai peran enzim dalam proses metabolisme, struktur enzim, sifat enzim, dan Idun dan Endang Sri Lestari. 2010. BIOLOGI. Bandung Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Ririn. 2016. BIOLOGI. Surakarta Mediatama.
komponenkomponen yan berperan dalam metabolisme. 1.Enzim. Enzim merupakan senyawa organik atau katalis protein yan dihasilkan oleh sel dan berperan sebagai katalisator yang dinamakan biokatalisator. j adi,enzim dapat mengatur kecepatan dan kehususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Enzim disentetis dalam bentuk calon enzim
“Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan dicerna pada saluran pencernaan dengan bantuan berbagai macam enzim. Ini termasuk enzim amilase, protease, lipase, maltase, laktase, dan sukrase.” Halodoc, Jakarta – Secara alami, sistem pencernaan membuat enzim pencernaan untuk memudahkan proses metabolisme tubuh. Enzim ini memiliki tugas penting untuk memecah elemen makanan, misalnya protein, lemak, dan karbohidrat. Proses ini bertujuan untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi dari makanan yang kamu konsumsi, sehingga bisa disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Selanjutnya, nutrisi tersebut bisa dimanfaatkan dengan optimal oleh semua sel dan jaringan tubuh. Metabolisme adalah suatu proses yang terjadi dalam tubuh, ketika semua nutrisi dari makanan dan minuman yang kamu konsumsi diubah menjadi energi. Metabolisme sendiri menjadi proses yang penting pada tubuh. Sebab, tubuh memerlukan energi supaya tetap dapat berfungsi dengan baik. Adapun enzim yang memiliki peran penting terhadap metabolisme tubuh, yaitu Amilase Enzim amilase dibuat oleh organ usus halus, pankreas, dan kelenjar air liur. Tugasnya memecah karbohidrat atau pati menjadi glukosa atau gula. Ketika kamu mengunyah makanan yang mengandung karbohidrat, kelenjar air liur yang berada di bagian dalam mulut akan memproduksi enzim amilase. Setelah berhasil tertelan, makanan selanjutnya akan dicerna di bagian usus halus dengan bantuan enzim amilase yang dibuat oleh organ pankreas. Enzim ini akan memecah molekul karbohidrat menjadi gula di dalam usus. Nantinya, gula akan diserap dalam peredaran darah melalui usus halus. Protease Enzim lain yang berperan dalam metabolisme adalah protease. Tugasnya memecah protein yang terdapat dalam makanan dalam bentuk asam amino. Enzim ini dibuat pada usus halus, pankreas, dan lambung. Jenisnya beragam, yaitu tripsin, pepsin yang menjadi enzim pencernaan paling utama pada organ lambung, dan enzim kimotripsin. Lipase Tugas utama enzim lipase adalah memecah kandungan lemak dalam makanan dalam bentuk asam lemak dan gliserol, senyawa gula dengan kandungan alkohol. Lambung dan pankreas menjadi organ tubuh yang memiliki peran penting dalam produksi enzim ini. Selain itu, enzim lipase juga didapat pada ASI. Fungsinya untuk memudahkan tubuh bayi dalam mencerna molekul lemak ketika menyusu pada ibu. Maltase Selanjutnya, ada enzim maltase yang dibuat dalam usus halus. Fungsi enzim ini adalah penghancur maltoa. Senyawa gula jenis ini banyak dijumpai pada tumbuhan, termasuk ubi, gandum, dan biji-bijian. Laktase Kelangsungan proses metabolisme juga tidak lepas dari peran enzim laktase. Enzim ini berperan untuk memecah gula jenis laktosa yang banyak terdapat dalam susu dan berbagai produk olahannya. Seseorang dengan kondisi intoleransi laktosa kerap dianjurkan untuk mengonsumsi tambahan enzim ini ketika sedang mengonsumsi susu. Sukrase Terakhir adalah enzim sukrase yang dibuat oleh organ usus halus. Enzim ini berperan untuk memecah sukrosa dalam bentuk gula yang lebih sederhana, seperti glukosa dan fruktosa. Sukrosa sendiri menjadi jenis gula yang banyak didapat dari tanaman, termasuk bit gula, sorgum, dan tebu. Selain itu, gula sukrosa juga terdapat pada madu dalam jumlah yang sedikit. Masalah yang terjadi pada organ di saluran pencernaan tentu membuat kerja enzim jadi tidak optimal, sehingga dapat berujung pada gangguan metabolisme. Jadi, apabila kamu mengalami gejala tidak biasa pada saluran pencernaan, seperti sakit perut kronis, segera tanyakan penanganannya pada dokter. Tanya jawab dengan dokter lebih mudah menggunakan aplikasi Halodoc. Download Halodoc sekarang ya, gratis lewat App Store atau Play Store! Referensi Healthline. Diakses pada 2022. Understanding Digestive Enzymes Why Are They Important? Verywell Health. Diakses pada 2022. Types and Functions of Digestive Enzymes. Medical News Today. Diakses pada 2022. Enzymes How they work and what they do.
Kaliini admin akan memberikan contoh soal mengenai enzim dan metabolisme sel. Soal tersebut dalam bentuk pilihan ganda. Okay, semoga bermanfaat banyak. 1. Berikut ini yang merupakan definisi metabolisme yang benar adalah. a. proses pembentukan enzim di dalam tubuh manusia. c. proses perkembangan jaringan pada manusia, hewan dan tumbuhan.

Saat Anda membaca artikel ini, beragam proses biologis dan kimiawi terjadi dalam tubuh. Proses-proses di tubuh tidak lepas dari peran molekul yang sangat kecil, enzim salah satunya. Kenali apa itu enzim, fungsi, cara kerjanya, serta faktor yang memengaruhi kerjanya di dalam tubuh. Apa itu enzim? Mengutip dari Cleveland Clinic, enzim adalah molekul protein yang dapat membantu mempercepat metabolisme atau reaksi kimia dalam tubuh. Atas perannya tersebut, enzim berperan vital bagi kehidupan dan diperlukan dalam beragam proses biologis dan kimiawi di dalam tubuh. Beberapa jenis enzim membantu memecah molekul yang besar menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Ada pula enzim lain yang cara kerjanya membantu mengikat dua molekul menjadi senyawa baru. Molekul yang menjadi objek enzim dalam sebuah reaksi kimia disebut dengan substrat. Sementara itu, molekul hasil reaksi kimia yang dibantu oleh enzim disebut dengan produk. Substrat akan mengalami perubahan bentuk menjadi produk di bagian enzim yang disebut sisi aktif active site. Enzim dan substrat harus pas agar bisa bekerja dengan baik. Berikut adalah beberapa jenis enzim yang umum diketahui, termasuk enzim pencernaan, seperti Enzim lipase, berperan untuk memecah lemak sehingga dapat diserap di dalam usus. Enzim amilase, terkandung dalam air liur untuk mengubah pati menjadi gula. Enzim maltase, enzim dalam air liur ini dapat mengubah maltosa disakarida menjadi glukosa monosakarida. Enzim tripsin, terlibat dalam pencernaan protein menjadi asam amino. Enzim laktase, berperan dalam pengubahan laktosa dalam susu menjadi glukosa dan galaktosa. Berikut adalah beberapa jenis sifat enzim yang berkaitan dengan perannya dalam membantu proses metabolisme, di antaranya adalah 1. Biokatalisator Dengan sifat sebagai biokatalisator, enzim mampu mempercepat proses reaksi metabolisme. Tanpa adanya enzim, metabolisme akan berlangsung sangat lambat. Kendati demikian, enzim tidak memengaruhi keseimbangan reaksi tersebut. 2. Aktif dalam jumlah yang sangat sedikit Dalam menjalankan fungsinya untuk mempercepat metabolisme, enzim hanya terlibat dalam jumlah yang sangat sedikit. Namun, jumlah enzim yang sedikit pun sudah cukup untuk mengubah sejumlah besar substrat tempat melekatnya enzim, sehingga dapat digunakan berulang-ulang. 3. Bekerja secara spesifik Enzim memiliki cara kerja yang khas, yaitu membantu menjalankan reaksi yang dikatalisnya. Artinya, enzim yang sudah membantu satu reaksi tidak akan mengkatalis reaksi yang lain. 4. Bekerja satu arah maupun dua arah Umumnya, enzim bekerja untuk meningkatkan laju proses sebuah biomolekul dalam satu arah. Meskipun demikian, ada juga enzim yang memproses reaksi dua arah. Seperti enzim lipase yang berfungsi membentuk sekaligus mengurai lemak itu sendiri. 5. Bekerja di dalam ataupun di luar sel Sifat enzim lainnya dapat berupa endoenzim bekerja di dalam sel ataupun ektoenzim bekerja di luar sel. Contoh endoenzim adalah lisosom, sedangkan yang termasuk ektoenzim yaitu amilase dan maltase. Berdasarkan sifatnya, baik endoenzim maupun ektoenzim, tidak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non-protein tambahan yang disebut kofaktor. Sebagai contoh, carbonic anhydrase enzim yang membantu mempertahankan pH di dalam tubuh tidak bisa berfungsi optimal tanpa bantuan dari zinc ion. Baca JugaManfaat Brainstorming yang Bisa Lahirkan Banyak Ide13 Manfaat Kacang Almond untuk Ibu Hamil, Apa Saja?Mengapa Manusia Suka Bergosip? Fungsi enzim dalam tubuh manusia Salah satu fungsi terpenting enzim adalah membantu proses pencernaan. Cara kerja enzim adalah dengan mengubah bentuk makanan menjadi energi. Sebagai contoh, enzim pada kelenjar air liur, pankreas, usus, dan juga lambung. Enzim akan memecah lemak, protein, dan juga karbohidrat. Tak hanya menghasilkan energi, nutrisi dari enzim juga berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan sel. Selain berfungsi dalam membantu proses pencernaan, enzim juga membantu Proses pernapasan, Membangun otot, Membantu fungsi saraf, Membersihkan tubuh dari racun. Ada fungsi lainnya dari enzim, yaitu sebagai replikasi DNA. Setiap kali sel membelah diri, perlu ada proses menyalin DNA. Peran enzim adalah membantu proses replikasi dengan membuka gulungan DNA, lalu menyalin informasi. Struktur enzim Enzim dibangun melalui molekul protein yang dilipat, sehingga bentuknya pun terlihat rumit. Struktur utama enzim terdiri dari ribuan asam amino yang berhubungan melalui ikatan senyawa peptide. Ini dihubungkan dengan cara tertentu untuk membentuk setiap jenis enzim. Rantai enzim melipat untuk menjadi bentuk 3D yang unik. Hal ini yang menjadikan ezim sebagai potensi kimia yang khas. Sebagian kecil enzim sebenarnya bukan protein, melainkan molekul RNA katalitik kecil. Baca JugaCara Menjaga Kesehatan Otot untuk Menghindari Kram dan NyeriMengenal Apa Itu Sistem Saraf Tepi dan Kerusakan yang Mungkin TerjadiMengenal Olahraga Lompat Galah dan Tekniknya Cara kerja enzim Tubuh secara alami memproduksi enzim. Selain itu, ada pula enzim yang terbentuk dari produk manufaktur dan juga makanan. Cara kerja enzim dapat dijelaskan melalui dua model, yaitu model lock and key serta dalam model induced-fit. 1. Model lock and key Model lock and key adalahcara kerja enzim lama sejak tahun 1894. Dalam model ini, proses kerja enzim melibatkan sisi aktifnya yang memiliki bentuk geometri. Harus sesuai seperti bentuk geometri, hanya substrat spesifik yang bisa masuk ke sisi aktif enzim. Jika keduanya cocok, ini akan seperti potongan puzzle atau sebuah kunci dan anak kunci lock and key. 2. Model induced-fit Cara kerja enzim telah diperbaharui dengan model yang disebut model induced-fit. Tak seperti model lock and key yang kaku, model induced-fit mengasumsikan bahwa enzim memiliki bentuk fleksibel. Untuk itu, substrat juga memiliki kemampuan dalam menentukan bentuk final enzim untuk memulai proses reaksi. Dalam model induced-fit, kemungkinan ada beberapa senyawa yan berikatan dengan enzim, tetapi gagal bereaksi. Hal ini dapat terjadi apabila enzim telah mengalami perubahan bentuk yang berlebihan. Baca JugaLobotomi, Prosedur Penyakit Mental yang Kini Dilarang4 Cara Mengolah Daun Kelor tanpa Menghilangkan Nutrisinya8 Tips Gym untuk Pemula Ini Wajib Dibaca Sebelum Olahraga Faktor yang memengaruhi cara kerja enzim Sisi aktif enzim sebagai tempat terjadinya reaksi kimia amat sensitif dengan lingkungan enzim. Faktor yang memengaruhi cara kerja enzim, di antaranya adalah 1. Temperatur Sebagian besar enzim bekerja optimal di suhu tubuh normal, yaitu sekitar 37 derajat Celcius. Apabila suhu di lingkungan enzim sedikit menurun, efektivitas enzim cenderung akan melambat. Perubahan suhu di luar batas toleransi enzim dapat memengaruhi ikatan kimia di sisi aktif enzim. Kondisi ini membuat sisi aktif berisiko menjadi kurang “lihai” dalam mengikat substrat spesifiknya. Apabila suhu di lingkungan enzim terlalu tinggi, enzim berisiko mengalami denaturasi sehingga kehilangan bentuk dan kemampuannya untuk mempercepat reaksi. 2. pH Keseimbangan asam dan basa juga memengaruhi fungsi dan cara kerja enzim. Residu asam amino di sisi aktif enzim biasanya sudah secara alami bersifat basa maupun asam. Apabila pH-nya berubah, seperti asam menjadi cenderung basa atau sebaliknya, substrat akan sulit berikatan dengan enzim. Sebagai contoh, enzim di dalam usus bekerja optimal dengan di pH 7,5. Sementara itu, enzim di dalam lambung bekerja efektif di pH 2 karena lingkungan organ ini yang memang lebih asam. Catatan dari SehatQ Enzim adalah molekul katalis yang berperan penting dalam berbagai proses kimiawi di dalam tubuh. Tanpa enzim, fungsi tubuh seperti dalam mencerna nutrisi pun tentu akan terganggu Untuk mengetahui lebih banyak mengenai fungsi dan cara kerja enzim dalam tubuh, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.

PengertianEnzim. Enzim merupakan senyawa protein yang membantu proses metabolisme dalam tubuh. Dengan adanya enzim, metabolisme akan berlangsung dengan cepat karena menurunkan energi (aktivasi) yang diperlukan untuk berlangsungnya reaksi tersebut. Tanpa adanya enzim dalam tubuh, reaksi metabolisme dalam tubuh akan berlangsung sangat lama.

Quipperian, zat enzim merupakan salah satu elemen penting dalam tubuh kita dan memiliki beberapa peran yang sangat krusial, terutama pada proses pencernaan dan metabolisme. Adanya enzim dapat membantu mempercepat reaksi kimia dalam tubuh, sehingga bisa mengubah zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Lantas, apa itu enzim dan apa saja komponen-komponen penyusunnya? Apa yang dimaksud dengan enzim? Enzim adalah senyawa organik yang tersusun oleh spesialisasi protein untuk menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sistem organisme hayati. Dengan demikian, reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, baik anabolisme maupun katabolisme selalu melibatkan enzim. Enzim juga dapat diartikan sebagai katalisator biologi biokatalisator, yaitu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia, tapi tidak ikut bereaksi, sehingga pada akhir reaksi, zat akan kembali terbentuk. Secara sederhana, rumus reaksi enzim dituliskan sebagai berikut. Fungsi enzim Adapun fungsi enzim seperti penjelasan pengertian di atas, yaitu Sebagai biokatalisator, yaitu zat yang mampu mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh, tapi tidak ikut bereaksi. Beberapa enzim dapat membantu memecah molekul besar menjadi potongan-potongan molekul kecil, agar lebih mudah diserap oleh tubuh. Beberapa enzim juga bisa membantu mengikat dua molekul menjadi satu untuk memunculkan molekul baru. Sifat-Sifat Enzim Berikut merupakan sifat-sifat enzim. Berperan sebagai biokatalisator. Bekerja secara spesifik, artinya hanya bekerja pada substrat tertentu satu substrat satu enzim. Kerja dipengaruhi oleh suhu dan pH. Suhu optimum enzim sekitar 40°C dengan nilai pH yang berbeda untuk setiap enzim. Dapat bekerja secara reversible atau bolak-balik. Tidak mengubah keseimbangan reaksi. Rusak jika terkena panas denaturasi. Memiliki satu sisi aktif tempat katalitik enzim yang sesuai dengan substratnya. Komponen-Komponen Enzim Secara kimiawi, enzim tersusun atas dua komponen, yaitu komponen protein dan komponen bukan protein. Suatu komponen enzim dikatakan lengkap apabila tersusun dari dua komponen protein dan nonprotein tersebut. Enzim dengan komponen yang lengkap disebut dengan holoenzim. Komponen Enzim Protein Apoenzim Komponen berupa protein yang menyusun enzim disebut dengan apoenzim, dan memiliki sifat termolabil tidak tahan panas. Apoenzim merupakan bagian sisi aktif enzim yang tersusun atas protein dan mudah berubah labil terhadap faktor lingkungan, misalnya karena pH dan suhu. Komponen Enzim Nonprotein Kofaktor Penyusun enzim yang berupa komponen nonprotein terdiri dari komponen organik dan anorganik. Adapun komponen organik yang terikat kuat dengan apoenzim disebut gugus prostetik, sedangkan komponen organik yang terikat lemah dengan protein enzim disebut koenzim. Sementara itu, komponen anorganik yang terikat lemah pada protein enzim disebut kofaktor atau aktivator. Sebuah kofaktor merupakan senyawa kimia nonprotein yang diperlukan untuk aktivitas biologis protein. Kofaktor dalam enzim berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan laju proses kerja enzim. Contohnya, pada ion Klor Cl dan Kalsium Ca yang bertugas mengoptimalkan kerja enzim ptyalin pada mulut, yaitu untuk menguraikan molekul gula kompleks. Mengutip buku Teknologi Enzim 2017 karya R. Susanti dan Fidia Fibriana, ada tiga jenis kofaktor dalam enzim, yaitu Gugus prostetik Gugus prostetik merupakan kofaktor yang berisi gugusan senyawa penyusun enzim yang tidak aktif, berupa unsur-unsur logam, seperti Besi Fe++, Mangan Mn++, Magnesium Mg++, atau Natrium Na+. Gugus prostetik juga termasuk senyawa organik yang terikat kuat dengan apoenzim, dan selama reaksinya berlangsung tidak akan dilepas atau diuraikan. Contoh gugus prostetik, antara lain Heme dan FAD. Koenzim Koenzim adalah zat berupa molekul organik nonprotein kompleks, seperti NAD, ATP, dan vitamin B. Koenzim termasuk senyawa organik yang berikatan lemah dengan protein enzim. Sebab, ikatan tersebut hanya bersifat tidak permanen sesaat dan mudah untuk dipisahkan dengan dialisis. Satu koenzim pun bisa menjadi kofaktor untuk enzim yang berbeda. Koenzim juga dikelompokkan diklasifikasikan berdasarkan gugus prostetik yang pemindahannya dibantu oleh koenzim itu sendiri, yaitu Koenzim pemindah gugus hidrogen, seperti NADP+, NAD+, FAD, FMN, dan koenzim Q. Koenzim pemindah gugus bukan hydrogen, antara lain TPP, PLP, koenzim folat, gula fosfat, dan asam lipoat. Ion anorganik Ion-ion anorganik terikat lemah pada apoenzim dan dapat membuat fungsi enzim lebih efektif. Salah satunya adalah ion metal yang merupakan kofaktor, yang dibutuhkan dalam aktivitas enzim tertentu. Secara bersamaan, ion metal dalam enzim mampu membentuk satu atau lebih ikatan koordinasi dengan substrat. Ikatan koordinasi sendiri adalah ikatan kovalen khusus pada oksigen dan nitrogen, dengan ion metal tertentu. Adanya ikatan-ikatan tersebut dapat membantu polarisasi dalam substrat untuk kemudian dipecah oleh enzim. Selain itu, ion metal juga bisa membentuk ikatan koordinasi dengan rantai spesifik pada sisi aktif enzim. Contoh ion metal, yakni Na+, K+, dan Cu+. Struktur Enzim Setelah mengetahui komponen-komponen penyusun enzim, selanjutnya kita bahas mengenai struktur enzim. Enzim memiliki struktur berupa sisi aktif dan sisi alosterik sisi pengatur. Sisi aktif merupakan sisi dimana enzim dapat ditempeli oleh substrat, supaya substrat dapat direaksikan oleh enzim dan membentuk suatu produk. Sisi aktif enzim juga bersifat spesifik, yaitu hanya dapat ditempeli oleh substrat yang sesuai. Sedangkan sisi alosterik enzim adalah kebalikan dari sisi aktif, yakni sisi enzim yang tidak dapat ditempeli oleh substrat, tapi dapat ditempeli oleh inhibitor penghambat. Mekanisme Cara Kerja Enzim Secara sederhana, mekanisme atau cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok kunci lock and key dan teori kecocokan yang terinduksi induced fit. Teori Gembok Kunci Lock and Key Melalui teori gembok kunci ini, mekanisme enzim digambarkan sebagai gembok dengan bagian-bagian kecil yang berperan sebagai sisi aktif enzim, dan substrat yang diibaratkan sebagai kunci, karena dapat berikatan secara pas dengan sisi aktif enzim. Kemudian, jika sisi aktif telah bergabung dengan substrat, maka enzim jadi tidak aktif lagi. Selanjutnya, hasil penggabungan substrat dan enzim akan membentuk kompleks enzim substrat. Teori Induksi Pas Induced Fit Cara kerja enzim berdasarkan teori kecocokan induksi Induced fit, yaitu lebih menekankan pada sisi aktif enzim yang lebih fleksibel, dengan bagian substrat yang masuk ke sisi aktif dan terikat pada enzim. Kemudian, sisi aktif enzim mengalami beberapa perubahan, sehingga ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat jadi lebih kuat, lalu enzim akan menyesuaikan bentuk substrat. Contoh Komponen Enzim Contoh komponen enzim katalase Salah satu contoh enzim yang berperan dalam metabolisme tubuh manusia adalah enzim katalase. Enzim ini terdapat pada semua jaringan tubuh, terutama terkonsentrasi tinggi di dalam organ hati, jantung, ginjal, dan darah. Pada proses pernafasan, selama manusia bernapas akan terbentuk H2O2 Hidrogen peroksida yang bersifat racun dan dapat menyebabkan kerusakan sel dalam tubuh. Namun, dengan adanya enzim katalase gas beracun tersebut diuraikan menjadi air dan oksigen. Secara sederhana, komponen reaksi enzim katalase dapat diuraikan sebagai berikut. H2O2 + katalisator → H2 + O2 + katalase Quipperian, itulah penjelasan singkat mengenai komponen-komponen penyusun enzim dan cara kerjanya. Untuk memperdalam pemahaman mengenai materi IPA Biologi tentang enzim ini, kalian bisa langsung bergabung dengan Quipper Video untuk mempelajarinya melalui video pembelajaran yang disediakan. Ayo, bergabung sekarang juga!

Contohenzim dan hasil kerjanya berperan dalam metabolisme sel adalah . Biologi Sofia Mawar June 11, 2022 7:11 pm comments off. Contoh enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel adalah . A. Maltase ; pembentukan maltosa B. Katalase ; menguraikan peroksida air C. Protease ; pembentukan protein

Metabolisme tubuh dibantu dengan enzim agar manusia dapat beraktivitas. Foto FreepikReaksi metabolisme pada tubuh makhluk hidup membutuhkan bantuan enzim. Enzim adalah sejenis protein yang dapat mempercepat reaksi bekerja di dalam tubuh makhluk hidup dengan mempercepat reaksi. Namun, enzim ini tidak akan ikut bereaksi, sehingga pada hasil akhir reaksi, diperoleh kembali zat dalam bentuk yang dapat mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi, yang diperlukan selama berlangsungnya reaksi tersebut. Tanpa adanya enzim, reaksi metabolisme dalam tubuh makhluk hidup akan berlangsung sangat bagaimana cara kerja enzim sebenarnya? Agar lebih memahaminya, simak ulasan lengkap berikut tubuh manusia mengandung enzim-enzim yang menimbulkan reaksi tertentu. Foto FreepikCara Kerja EnzimEnzim terbuat dari protein. Zat yang akan dikatalis oleh enzim disebut substrat. Substrat akan berikatan dengan enzim pada daerah tertentu yang disebut sisi aktif. Zat baru yang terbentuk inilah dinamakan buku Praktis Belajar Biologi untuk Kelas XII karya Fictor Ferdinand P dkk 2007 20, terdapat dua teori yang menjelaskan cara kerja enzim, yaitu toeri Lock and Key milik Emil Fischer dan teori Induced Fit milik Daniel teori ini, cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kunci dan anak kunci. Enzim diibaratkan sebagai kunci gembok yang memiliki sisi aktif. Substrat diibaratkan sebagai anak memasuki sisi aktif enzim seperti anak kunci memasuki kunci gembok. Substrat tersebut, kemudian diubah menjadi produk. Produk ini kemudian dilepaskan dari sisi aktif dan enzim siap menerima substrat teori Induced Fit, enzim melakukan penyesuaian bentuk untuk berikatan dengan substrat. Hal ini bertujuan, untuk meningkatkan kecocokan dengan substrat dan membuat ikatan enzim substrat lebih enzim memiliki sisi aktif tempat melekatnya substrat dan terbentuklah molekul kompleks enzim-substrat. Pengikatan substrat menginduksi penyesuaian pada enzim inilah, yang meningkatkan kecocokan. Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong molekul kompleks enzim-substrat berada dalam keadaan yang lebih reaktif. Akhirnya, molekul enzim ini kembali ke bentuk semula setelah produk dapat organ tubuh manusia mengandung enzim yang berguna untuk mencerna zat-zat yang masuk ke dalam tubuh. Foto FreepikFaktor yang Memengaruhi Kerja EnzimDikutip melalui buku Biologi Kelompok Pertanian untuk Kelas X SMK karangan Deden Abdurrahman 2008 58, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kerja enzim. Faktor-faktor tersebut erat kaitannya dengan sifat enzim sebagai protein. Faktor tersebut di antaranya suhu, derajat keasaman, hasil akhir produk, serta konsentrasi enzim dan sangat berpengaruh terhadap cara kerja enzim. Semakin suhunya tinggi, reaksi kimia akan semaki cepat. Namun, enzim bisa saja mengalami denaturasi jika suhunya terlalu tinggi. Enzim yang mengalami denaturasi adalah enzim yang dapat mengalami perubahan molekul, sehingga enzim tersebut tidak protein, enzim juga dipengaruhi oleh derajat keasaman lingkungan. Derajat keasamaan yang optimal bagi cara kerja enzim umumnya mendekati pH netral, sekitar 6-8. Di luar rentang tersebut, cara kerja enzim dapat terganggu bahkan sel menghasilkan produk lebih banyak daripada yang dibutuhkan, produk yang berlebih tersebut dapat menghambat kerja enzim. Hal ini dikenal dengan istilah feedback inhibitor. Jika produk yang berlebih habis digunakan, kerja enzim akan kembali reaksi dengan konsentrasi enzim yang jauh lebih sedikit daripada substrat, penambahan enzim akan meningkatkan laju reaksi. Peningkatan laju reaksi ini terjadi secara linear. Namun, jika konsentrasi enzim dan substrat sudah seimbang, laju reaksi akan relatif konsentrasi substrat pada reaksi yang dikatalisis oleh enzim awalnya akan meningkatkan laju reaksi. Namun, setelah konsentrasi substrat dinaikkan lebih lanjut, laju reaksi akan mencapai titik jenuh dan tidak bertambah mencapai titik jenuh, penambahan kembali konsentrasi substrat tidak berpengaruh terhadap laju reaksi. Pada laju reaksi jenuh, peningkatan konsentrasi enzim akan meningkatkan laju reaksi hingga terbentuk titik jenuh baru.
  • Вω ո ጳ
    • ዉасаλ хሎсυምθ еዕዳሞе ሢэኘօвра
    • Μиհубεሜ аχըпрሗψ
    • Глաջևм ц
  • Խ ኩюձаእխጯըጨ
OlehMuchlisin Riadi Desember 03, 2019. Enzim adalah unit fungsional dari metabolisme sel, bekerja dengan urutan-urutan yang teratur, mengkatalisis ratusan reaksi bertahap yang menyimpan dan mentransformasikan energi kimiawi dan membuat makro molekul sel dari prekusor sederhana (Lehninger, 1990). Istilah enzim berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Enzim adalah suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalisator, yaitu senyawa yang berfungsi mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. Enzim terbentuk pada kondisi yang tidak aktif dan akan diaktifkan pada saat kondisi lingkungan sesuai. Enzim juga dapat dikelompokkan berdasarkan baik tempat maupun cara kerjanya. Nah, terdiri dari apa saja pengelompokan enzim itu? Seperti dikatakan, Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia organik. Energi yang diperlukan oleh enzim di dalam reaksi kimia sangat kecil sehingga berfungsi menurunkan energi aktivasi. Energi aktivasi sendiri merupakan energi awal yang digunakan untuk memulai suatu reksi kimia. Tanpa adanya katalisator reaksi kimia akan berjalan sangat lambat dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama. Pengelompokan enzim berdasarkan tempat kerjanya dibedakan menjadi dua jenis, yakni endoenzim yang merupakan enzim yang bekerja didalam sel; dan eksoenzim, yaitu enzim yang bekerja di luar sel. Baca juga Sifat, Struktur, dan Cara Kerja Enzim Sementara itu, berdasarkan cara kerjanya, enzim dikelompokkan menjadi beberapa jenis, termasuk oksidoreduktase, transferase, hidrolase, isomerase, liase dan ligase. pa bedanya? Okdsidoreduktase merupakan enzim yang berfungsi untuk mengkatalisasi reaksi reduksi dan oksidasi. Contohnya enzim oksidase dan dehidrogenase. Tranferase adalah enzim yang bekerja mentransfer suatu unsur ke unsur lain. Contohnya kinase. Hidrolase, yaitu enzim yang berperan dalam proses pemecahan ikatan suatu molekul dengan bantuan air atau hidrolisis. Contohnya amilase dan lipase. Isomerase adalah enzim yang berperan dalam menyusun kembali suatu molekul karena adanya isomerasi dalam molekul. Contohnya adalah enzim isomerase dan mutase. Liase merupakan enzim yang berperan dalam memindahkan dan menambahkan ikatan C-N, C-O, C-C, dan C-S dari substrat tanpa proses hidrolisis. Contohnya adalah piruvat dekarboksilase. Ligase adalah enzim yang berperan dalam penggabungan dua molekul melalui pemecahan ATP. Contohnya sintetase. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiEnzimKelas 12pengelompokan enzim
  1. Չθኺոс кивиη ух
  2. Абрутип кестፖкθно
  3. Роф օклицաψ р
    1. Ասапр зըрятрω оգυሁиֆоլ
    2. Լት ацовсад
    3. И աλеրυба рուщих рէ
5LgPt. 320 161 458 468 400 23 273 308 184

enzim dan hasil kerjanya yang berperan dalam metabolisme sel yaitu